Kepala Bayi Putus Saat Lahiran dan Ketinggalan di Rahim, Minta Rujukan Malah Tak Digubris Puskesmas

Kejadian kepala bayi putus dan tertinggal di rahim ini menimpa Mukarromah, seorang warga di Bangkalan, Jawa Timur.

Editor: Amirullah
Freepik
Ilustrasi wanita melahirkan (Freepik) 

SERAMBINEWS.COM - Mengerikan kepala bayi putus saat lahiran dan ketinggalan di dalam rahim.

Parahnya lagi saat minta rujukan malah tak digubris oleh Puskesmas.

Kisah horor Ini terjadi di Bangkalan terkait adanya kepala bayi yang putus dan tertinggal di rahim saat lahiran.

Bahkan sempat diceritakan bahwa ibu yang mengalami kepala bayi putus dan tertinggal di rahim ini sempat meminta rujukan tapi tak segera ditangani.

Kejadian kepala bayi putus dan tertinggal di rahim ini menimpa Mukarromah, seorang warga di Bangkalan, Jawa Timur.


Mukkaromah harus kehilangan sang buah hari saat proses melahirkan.

Kepala bayi yang ia lahirkan, terputus dan tertinggal di dalam rahim ketika proses melahirkan.

Mukarromah menceritakan proses memilukan itu.

Dalam rekaman video yang beredar, Mukarromah yang merupakan warga Desa Panpajung, Modung, Bangkalan mengatakan peristiwa pedih tersebut terjadi ketika dirinya akan melahirkan segera dengan kondisi bayi dalam keadaan sungsang dan lemah.

Dia menceritakan, saat itu, dirinya ingin untuk meminta rujukan kepada bidan di tempat tinggalnya untuk melahirkan secara operasi di rumah sakit.

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah."

"Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan," ujarnya dalam video tersebut dikutip Selasa (12/3/2024).

Baca: TAMPANG Avi, Sosok Ibu Jahanam yang Bunuh Bayi Baru Lahir dan Disimpan di Termos Nasi

Namun, bukannya segera diberikan rujukan oleh bidan, Mukarromah justru dibawa ke ruangan di Puskesmas yang biasa digunakan untuk persalinan.

Hanya saja, bidan di puskesmas tersebut justru tidak segera memberikan penanganan kepada Mukarromah.

Lantas, Mukarromah pun kembali menanyakan terkait surat rujukan yang tidak kunjung diberikan lantaran dirinya juga khawatir akan kondisi bayinya.

Namun, bidan tersebut justru menelepon dokter di Bangkalan terlebih dahulu untuk diperiksa.

"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA," kata sang bidan yang ditirukan oleh Mukarromah.

Lantas, datanglah bidan lain bernama Mega ke puskesmas tersebut dan mengatakan bahwa Mukarromah telah mengalami bukaan empat dan disarankan agar melahirkan di puskesmas saja.

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat," tuturnya.

Tak disangka, proses persalinan itu justru membuat kepala bayi Mukarromah terputus dan tertinggal di rahimnya.

"Waktu itu ditarika saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya nggak tahu. Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong."

"Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," tuturnya.

Akibat peristiwa tersebut, Mukaromah pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk dilakukan operasi pengeluaran kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com

Baca juga: Tips Puasa Bagi Penderita Asam Lambung, Hindari Makanan Berlemak hingga Perbanyak Serat

Baca juga: Berapa Gelas Kebutuhan Minum Air Putih Saat Bulan Ramadhan dan Kapan Waktu Terbaik? Baca di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved