Menyukseskan PON, Menjaga Marwah Aceh

SEBAGAI event berskala nasional, kesuksesan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut pada September mendatang sangat pen-ting bagi Aceh. Bukan hanya karena menjadi salah satu tugas yang dibebankan Mendagri Tito Karnavian kepada Penjabat Gu-bernur Aceh yang baru, Bustami Hamzah, saat pelantikan di Ja-karta. Laga ini merupakan ajang bergengi nasional yang bisa berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Lebih dari itu kesuksesan event ini juga bagian dari upaya menjaga marwah dan kehormatan Aceh, sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh seluruh ma-syarakat Indonesia.

Hadirnya atlet, ofisial, dan seluruh tim pendukungnya mem-berikan keuntungan tersendiri bagi Tanah Rencong ini. Setidak-nya dalam tiga pekan, mereka akan menguras koceknya untuk berbagai kebutuhan. Dan itu berarti sangat penting bagi pere-konomian masyarakat Aceh. Di tengah ekonomi yang sulit, se-mentara harga barang terus naik, maka setiap satu rupiah saja uang yang masuk sangat penting bagi masyarakat Aceh.

Jangan lupa juga bahwa para atlet dan seluruh simpatisan-nya merupakan ‘duta’ atau juru bicara bagi komunitas dan ma-syarakat dari kawasan lain. Setiap pandangan positif apa pun yang mereka lihat dan alami saat berada di Aceh, akan meng-gambarkan citra Aceh yang baik di luar. Sebaliknya, jika hal-hal negatif yang mereka alami, itu juga bagian dari kampanye yang akan merugikan Aceh kelak.

Jika kita cermati progress persiapan PON di Aceh selama ini, jalannya sungguh lambat. Jika kondisi serupa terus berlanjut, maka tentu tak akan mencapai harapan yang diinginkan. Mung-kin itu sebabnya, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dalam ra-pat dengan seluruh jajaran sangat berharap berbagai persiapan PON dipacu, seperti pembangunan dan rehab venue.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sehari setelah pe-nandatanganan rasionalisasi APBA 2024, Pj Gubernur Busta-mi Hamzah menggelar rapat persiapan PON, di Gedung Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu (16/3/2024), “Saya minta tolong, mulai hari ini, kita mengabdi dengan ikh-las karena ini adalah pertaruhan orang Aceh. Sebab, ke depan pun belum tentu tuan rumah PON kembali ke Aceh,” kata Pj Gu-bernur Bustami dalam arahan singkatnya.

Bustami yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PON Wilayah Aceh meminta seluruh jajarannya agar mematangkan persiapan untuk pelaksanaan PON ke XXI ini. Arahan Pj Gubernur itu menanggapi laporan perkembangan per-siapan dari para Ketua Bidang PB PON Aceh.

Dalam kesem-patan itu, seluruh Ketua Bidang Pengurus Besar Wilayah Aceh memang melaporkan berbagai perkembangan. Baik itu pemba-ngunan venue, jadwal pertandingan, akomodasi, promosi, ke-amanan, hingga transportasi. Khusus untuk Panitia Bidang Venue, Bustami meminta agar pengerjaan renovasi maupun pembangunan dipercepat.

Bahkan secara tegas Pj Gubernur Aceh itu berharap agar pada bulan Juni mendatang seluruh venue pertandingan sudah selesai pembangunannya. “Kita butuh rasa dan asa dalam be-kerja di waktu yang mepet ini,” kata Bustami.

Selain itu, Bustami juga meminta seluruh ASN di setiap dinas dilibatkan dalam persiapan dan pelaksanaan PON nantinya. Dia menilai kegiatan dinas tidak terlalu banyak pada tahun ini, sehing-ga bisa dialihkan untuk memaksimalkan dan menyukseskan PON.

Tentu kita sepakat dengan arahan dan pernyataan Penjabat Gubernur Aceh itu, karena sukses atau tidak penyelenggaraan PON ke XXI ini menunjukkan kemampuan kita dalam menjaga marwah Aceh.(*)

POJOK

Haiti dikuasai bos gangster
Indonesia dikuasai bos cawe-cawe, ya?

Mantan Ketua KPU: Kecurangan suara pemilu mudah dibaca
Menangkap pelaku kecurangan justru yang susah

Juni, venue PON harus rampung
Insyaallah