Dosen Fakultas Kedokteran Unimal Khitan Puluhan Anak Termasuk Rohingya

Disebutkan jumlah peserta atau anak yang dikhitan mencapai 75, enam diantaranya adalah anak dari Rohingnya.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWSCOM, LHOKSUKON – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) pada Sabtu (16/3/2024) mengadakan bakti sosial khitanan massal di Dusun Lampoh Ue Meunasah Kota Pantonlabu Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara.

Mereka adalah dosen yang tergabung dalam Tim Bantuan Medis Ibnu Sina Emergency Team (TBM ISET).

Masing-masing Tim Medis yang terlibat dalam kegiatan sosial tersebut adalah ⁠dr Ahmad Fauzan SpU MKed Klin FICS, ⁠dr T Ilhami Surya Akbar MBiomed, ⁠dr Hendra Wahyuni MSc SpP, ⁠dr M Bayu MKed (Surg) SpOT (K), ⁠dr T Yudi Iqbal SpOG.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Terapung di Sungai Lamnyong, Disebut Warga Asal Tanjung Deah, Darussalam

Kemudian ⁠dr M Ifani SpB, dr Lukman, dr Bahrul, dr Muharir dr Fitrah. “Selain itu dalam kegiatan tersebut juga melibatkan ⁠dokter muda Fakultas Kedokteran Unimal dan mahasiswa,” ujar dr Ahmad Fauzan SpU MKed Klin FICS kepada Serambinews.com, Minggu (17/3/2024).

Disebutkan jumlah peserta atau anak yang dikhitan mencapai 75, enam diantaranya adalah anak dari Rohingnya.

Mereka adalah anak-anak dari Dusun Lampoh u Meunasah Kota Pantonlabu, kemudian Meunasah Panton, Desa Samakurok dan Desa Rawang Itek.

Kegiatan tersebut mendapat donatur dari dr Mawaddah, SpPD.

“Beliau nitip anak rohingnya 6 orang. Jadi pada saat acara mereka diantar oleh pendamping orang kita indonesia dan translate yang bisa berbahasa Inggris-Rohingnya,” ujar Ahmad Fauzan.

Info yang diterima panitia, anak Rohingya yang dikhitan tersebut berasal tempat penampungan di kawasan Punteut Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe.

Menurut Ahmad Fauzan, dalam kegiatan tersebut pihaknya menargetkan masyarakat kurang mampu dan anak yatim piatu di kawasan tersebut.

Perwakilan perangkat desa yang diwakili oleh Imum Chik Tgk Irhamuddin juga menyampaikan jika kegiatan ini diharapkan bisa berkelanjutan karena masih banyak anak-anak kurang mampu yang terbantu dengan kegiatan sunatan massal ini.(*)