Berita Banda Aceh
Aset Muhammadiyah Aceh Capai Rp1 Triliun pada Ramadhan 2024
Angka tersebut direkap dari 14 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten/kota yang telah melakukan pencatatan aset
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
* Tahun 2021 Hanya Rp445,9 Miliar
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Aset Muhammadiyah di Aceh terus bertambah dari tahun ke tahun. Bila pada tahun 2021, total aset Muhammadiyah di Bumi Serambi Makkah ini tercatat Rp 445,9 miliar, pada tahun 2024 ini meningkat hingga mencapai Rp 1 triliun.
Angka tersebut direkap dari 14 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten/kota yang telah melakukan pencatatan aset, baik yang berupa tanah yang dibeli oleh Muhammadiyah maupun wakaf untuk Muhammadiyah yang dinilai pada tahun 2021 lalu.
"Saya meminta kepada Majelis Wakaf PWM untuk menginput data aset Muhammadiyah di sepuluh kabupaten/kota lagi pada Ramadhan ini, agar menjadi rekap yang lengkap dan kita akan tahu berapa sesungguhnya kekayaan Muhammadiyah Aceh," ujar Dr H Taqwaddin SH MS, Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Aceh yang juga mengoordinasi Majelis Wakaf Muhammadiyah Aceh, Rabu (20/3/2024) di Banda Aceh.
"Hemat saya, pencatatan ini penting dilakukan, di samping agar pimpinan selanjutnya, baik PDM maupun PWM mengetahuinya, juga agar para pimpinan Muhammadiyah di daerah-daerah melakukan upaya menjamin kepastian hukum (legalitas hak), melindungi, dan mengelola semua aset itu agar produktif dan memberi manfaat nyata bagi umat," ujar Taqwaddin.
"Jika kita selesai mendata semua aset Muhammadiyah sepuluh daerah lagi, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Luwes, Pidie Jaya, Sabang, dan aset wilayah, mungkin saja kekayaan Muhammadiyah Aceh mencapai 1 triliun rupiah pada tahun 2024 ini," ujar Taqwaddin didampingi Wakil PWM Aceh, Dr Amiruddin dan Wakil PWM Muhammad Yamin.
Sementara itu, Ketua Majelis Wakaf PWM Aceh menegaskan, akan lakukan pendataan aset dari sembilan PDM lagi plus satu aset PWM.
"Insyaallah pendataan tersebut dapat kami selesaikan dalam bulan suci ini," tegas H Nurul Bahri, yang juga mantan Kakanwil BPN Aceh.
Dalam Rapat Majelis Wakaf yang diadakan di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Selasa (19/3/2024), Wakil Ketua PWM Aceh, Dr Taqwaddin menegaskan kepada semua peserta rapat bahwa semua aset Muhammadiyah di mana pun letaknya harus dicatat, didata, dijamin alas hak dan legalitasnya, disertifikatkan, dan dikelola secara baik sehingga memberikan manfaat bagi warga Muhammadiyah dan khalayak umum. Juga menimbulkan manfaat bagi pemberi wakaf berupa pahala yang terus mengalir hingga hari kiamat.
"Pekerjaan berat di atas adalah tanggung jawab kita. Makanya, diperlukan koordinasi yang baik dengan Majelis Wakaf Muhammadiyah di daerah-daerah.
Tidak masalah dalam melakukan pekerjaan berat tersebut, kita tidak mendapatkan gaji atau honor atau fasilitas apa pun. Semua ini mesti dilakukan secara ikhlas dalam rangka kita membesarkan persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai," tambahnya.
"Perlu pula saya tegaskan bahwa semua aset Muhammadiyah harus atas nama Persyarikatan Muhammadiyah. Ini perlu dipastikan agar tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari," tegas Taqwaddin yang sehari-hari bertugas sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor di Pengadilan Tinggi Aceh. (*)
Doto Popon Kembali Nahkodai Asklin Aceh, Siap Perkuat Sinergi Klinik dengan Pemerintah |
![]() |
---|
Sore Ini, Anggota DPRA Khalid Sambut Mahasiswa Baru asal Thailand yang Belajar di Aceh |
![]() |
---|
Profil Rachmat Fitri, Mantan Kadisdik Aceh Korupsi Poyek Wastafel Rp43 Miliar, Putra Asli Aceh Barat |
![]() |
---|
Tidak Ada Instruksi Kibarkan Bintang Bulan Pada Peringatan 20 Tahun Damai Aceh |
![]() |
---|
Anggaran Belanja Pemerintah Kota Banda Aceh Bertambah Rp 19 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.