Berita Banda Aceh
Jusuf Kalla Isi Diskusi Kajian Ramadhan UIN Ar-Raniry, Bahas Moderasi Beragama
"Masjid memiliki identitas yang berbeda dengan tempat ibadah lain, masjid digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim dengan aliran apapun.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
"Masjid memiliki identitas yang berbeda dengan tempat ibadah lain, masjid digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim dengan aliran apapun. Maka sudah seharusnya masjid juga dengan segala kegiatannya, terbuka dan diterima oleh segala pihak. Tidak ada yang bersifat khusus dari masjid. Maka dapat kita sampaikan bahwasanya masjid adalah tempat pemersatu umat," kata Jusuf Kalla.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar diskusi kajian Ramadhan dengan tema "Masjid Sebagai Pelopor Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Umat", yang berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lantai 2 Gedung Rektorat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu (20/3/2024).
Kegiatan ini menghadirkan Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta Tgk Fakhruddin Lamuddin sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia Aceh sebagai narasumber.
Diskusi yang diinisiasi oleh Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, MAg.
Dalam sambutannya, Prof Mujiburrahman menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
Rektor menegaskan bahwa fungsi masjid tidak terbatas sebagai tempat ibadah atau ritual keagamaan saja.
Namun juga sebagai pusat pengembangan studi keislaman, khususnya dalam hal spirit moderasi beragama dan pengembangan ekonomi umat.
Mujib menilai DMI selama ini telah memainkan peran yang signifikan, khususnya dalam bidang kegiatan masjid dengan berbagai program strategis yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi umat.
"Kami berharap, berkaitan dengan pengembangan ekonomi umat, sudah waktunya program-program lebih besar diwujudkan. Ada dua gagasan, pertama adalah pembentukan 'Bank Masjid Indonesia', di mana masjid-masjid kita telah mengelola miliaran rupiah uang umat yang disimpan dalam beberapa bank," ujar Mujib.
Baca juga: JK Ungkap Dana Otsus Bisa Diperpanjang, Tapi Pendapatan Aceh Bisa Jauh Lebih Besar dari Migas Aceh
"Kedua, kemungkinan bagi DMI untuk merintis pusat perbelanjaan serupa Indomaret atau Alfamart, misalnya 'Masjid Mart', yang nantinya juga akan terintegrasi dengan bank masjid jika ide ini disetujui," tambahnya.
Sementara itu, Jusuf Kalla (JK), yang hadir secara virtual, dalam paparannya menekankan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah.
Menurutnya, fungsi masjid meliputi empat aspek.
Pertama, sebagai tempat ibadah salat dan ibadah lainnya.
Kedua, sebagai tempat untuk berbagai aktivitas muamalah.
PBAK Ditutup, Mahasiswa Baru UIN Ar-Raniry Banda Aceh Khatam Quran, Gelar Zikir, dan Ikrar Bersama |
![]() |
---|
RSUD Meuraxa Banda Aceh ‘Pilot Project’ Program Pendidikan Dokter Spesialis |
![]() |
---|
Kisah Pemuda Lembah Seulawah, dari Ayam Guling Meraih Sarjana USK dan Sekolahkan Adik |
![]() |
---|
USK Wisudakan 3.132 Lulusan, 40 Persen Lulus Cumlaude |
![]() |
---|
Ketua FPMI Aceh Berkunjung ke SLBN Banda Aceh, Mengaku Terharu Ketika Melihat Semangat Murid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.