Kupi Beungoh

Pidato Kemenangan Prabowo, Teuku Riefky dan Nilai Tawar Aceh terhadap Pusat

Setidaknya TRH dapat menjadi corong utama dalam menyuarakan sejumlah daftar kepentingan Aceh yang perlu diperjuangkan ke pusat

Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Jabal Ali Husin Sab, Analis Politik dan Kebijakan Publik di Saman Strategic Indonesia (SSI) 

Oleh: Jabal Ali Husin Sab*)

Ada yang menarik dari pidato kemenangan presiden terpilih Prabowo Subianto, ketika ia menyampaikan pidato kemenangan di depan kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). 

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada berbagai pihak yang terlibat dalam kerja-kerja pemenangannya di Pilpres 2024 ini.

Salah satu nama yang disebut Prabowo dalam daftar ucapan terima kasihnya adalah Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya

Teuku Riefky Harsya (TRH) menjadi satu-satunya putra Aceh yang disebut namanya oleh Prabowo dalam pidato kemenangan tersebut.

Putra Aceh ini telah menjabat sebagai anggota DPR-RI Partai Demokrat dari Dapil Aceh 1 sejak tahun 2004 hingga kini. 

Ia telah terlibat aktif di Partai Demokrat sejak awal didirikannya partai ini oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Oleh partainya, TRH pernah dipercaya sebagai Ketua Komisi X DPR-RI yang membidangi pendidikan, riset, olahraga dan kepariwisataan. 

Selama menjabat sebagai anggota legislatif yang mewakili rakyat Aceh, TRH telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 200 ribu generasi muda Aceh di berbagai jenjang pendidikan.

Dari program beasiswa yang ia salurkan, di mata masyarakat Aceh, TRH dianggap telah berkontribusi besar terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.

Baca juga: Bertemu Surya Paloh, Prabowo Akui Ajak Partai Nasdem Bergabung dalam Pemerintahan ke Depan

Teuku Riefky adalah kader terbaik Demokrat yang telah terlibat dalam perjuangan partai tersebut sejak awal.

Puncaknya, ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai ketua partai, Teuku Riefky dipercayakan untuk menjabat sebagai Sekretaris Jendral pada tahun 2020.

Kehadiran Teuku Riefky yang mendampingi AHY sebagai ketua partai telah berhasil menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang menghadang partai ini. 

Bersama AHY, Teuku Riefky telah berhasil mempertahankan Partai Demokrat dari upaya ambil alih partai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ketika Partai Demokrat memutuskan untuk berkoalisi mendukung pasangan Prabowo-Gibran, Teuku Riefky atas arahan dari Ketum Partai Demokrat AHY, memainkan peranan penting dalam tubuh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran selaku Wakil Ketua TKN.

Alhasil, pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan menang dalam Pilpres 2024 ini. 

Nama Teuku Riefky Harsya yang turut disebut Prabowo menjadi sebuah isyarat politik yang perlu dibaca dan disimak dengan baik. 

Sebagai satu-satunya orang Aceh yang namanya disebut oleh Prabowo pada pidato kemenangannya, agaknya posisi dan nilai tawar TRH dalam kancah politik Indonesia hari ini menjadi penting bagi Aceh.

Posisi Nilai Tawar Aceh di Kancah Nasional

Pasca reformasi, Aceh yang kala itu harus bergelut dengan konflik berkepanjangan punya pekerjaan rumah yang besar untuk diselesaikan. 

Presiden Abdurrahman Wahid pernah mempercayakan Hasballah M. Saad sebagai Menteri Hukum dan HAM. 

Posisi Hasballah menjadi strategis bagi Aceh pada masa itu, khususnya dalam menyelesaikan konflik dan upaya penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Aceh ketika konflik.

Gus Dur harus rela lengser dan digantikan oleh Megawati sebagai presiden. Kepemimpinan Megawati tidak memberikan banyak harapan bagi rakyat Aceh.

 Terlebih ketika Megawati memberlakukan darurat militer yang menjadi ingatan kelam bagi banyak warga Aceh.

Saat itu, hubungan Aceh dan kebijakan pemerintah di pusat dalam menangani persoalan Aceh, khususnya konflik, menghasilkan pesimisme di tengah masyarakat terhadap nasib Aceh ke depan.

Baca juga: Haji Uma Pecah Rekor Raih 1 Juta Suara DPD, Kalahkan Perolehan Suara Prabowo dan Ganjar di Aceh

Namun keadaan berubah, ketika SBY dilantik menjadi presiden di tahun 2004, SBY melakukan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan konflik Aceh. 

Ketika bencana tsunami terjadi, SBY dengan sigap melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang sangat sukses. 

SBY juga berhasil membuat GAM berkenan memasuki meja runding dan berhasil menyelesaikan konflik Aceh. 

SBY melalui perdamaian, telah membawa harapan baru bagi rakyat Aceh. Praktis sejak itu, hubungan Aceh dengan pusat pun membaik.

Di masa kepresidenan SBY, beberapa tokoh Aceh dipercaya menjadi menteri. Di periode pertama, Sofyan Djalil dipercaya menjadi Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, Mustafa Abubakar menjadi Menteri BUMN, dan Azwar Abubakar turut dipercaya menjabat Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara.

Masa SBY mungkin bisa kita lihat sebagai era keemasan bagi Aceh, dimana sejumlah nama putra terbaik Aceh dipercaya menjabat menteri.

Namun kini nilai tawar Aceh di pusat seakan meredup. Dengan bergantinya era, semakin sedikit orang Aceh yang dapat memperjuangkan kepentingan Aceh di level nasional.

Dengan kemenangan Prabowo Subianto dan praktis hanya Teuku Riefky menjadi satu-satunya putra Aceh yang berada dalam pusaran kekuasaan Prabowo, posisi Teuku Riefky menjadi penting bagi Aceh hari ini.

Setidaknya TRH dapat menjadi corong utama dalam menyuarakan sejumlah daftar kepentingan Aceh yang perlu diperjuangkan ke pusat.

Baca juga: Teuku Riefky Harsya, Sosok Politisi Aceh yang Dekat dengan Alim Ulama

Untuk itu, Aceh secara keseluruhan, baik elite politik dan sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Teuku Riefky di dalamnya, perlu duduk bahu-membahu untuk kembali memperjuangkan agenda pembangunan daerah yang mungkin selama ini banyak menemui jalan buntu. 

Salah satu masalah yang perlu diperjuangkan kembali bersama adalah soal kekhususan Aceh dan upaya membangun Aceh untuk mengejar ketertinggalan.

Saya pribadi berharap elite politik Aceh dan tokoh masyarakat dapat duduk bersama dan berkolaborasi dalam memikirkan pembangunan Aceh ke depan.

Yang paling penting adalah bagaimana Aceh dapat diperhitungkan sebagai daerah yang terlibat dalam agenda pembangunan nasional.

TRH menjadi salah satu harapan untuk masa depan Aceh yang lebih cerah. Jika memang Prabowo mempercayakan Teuku Riefky sebagai salah satu menteri dalam jajaran kabinetnya.

Baca juga: Pidie dan Legenda Cina Hitam yang Mulai Memudar

Maka hal tersebut adalah langkah yang bijak dan dapat kembali menghidupkan harapan dan semangat orang Aceh yang meredup. 

Keberadaan Teuku Riefky nantinya di dalam kabinet Prabowo mungkin akan menjadi sangat berarti bagi Aceh, khususnya dalam mengembalikan nilai tawar Aceh di mata pusat.

*) PENULIS adalah analis politik di Saman Strategic Indonesia.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved