Kupi Beungoh

Ketika Perempuan dan Anak-anak Menjadi Korban Kekerasan Seksual Zionis Israel

Genosida yang dilakukan Israel mendapat banyak kecaman dari negara-negara dan protes dari masyarakat yang membela rakyat Palestina.

Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Ella Fitriana, Mahasiswa Pascasajana uin Ar-Raniry Banda Aceh, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Peminat isu-isu Global. 

Oleh : Ella Fitriana

Peristiwa 7 Oktober 2023, merupakan hari yang tidak mungkin bisa dilupakan oleh umat Islam di dunia.

Pasalnya pada hari itu menurut kabar yang beredar kelompok militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas melancarkan invasi dan serangan besar-besaran terhadap Israel dari jalur gaza.

Pasukan Hamas menembus tembok perbatasan antara Gaza-Israel dan memaksa masuk melalui penyeberangan perbatasan Gaza ke pemukiman terdekat dan instalasi militer Israel. Karena kejadian itulah Israel menyatakan perang terhadap Hamas.

Namun dari banyaknya pemberitaan mengenai perang Israel dan Hamas yang di mulai pada 7 Oktober 2023, benarkah bahwasannya serangan yang dilakukan Hamas itu merupakan murni serangan dari mereka atau hanya rekayasa dari zionis Israel? karena jika mengingat rekam jejak dari Israel mereka sering kali memutar balikkan fakta yang ada.

Perang, bukan perang lagi tetapi genosida atau pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Gaza sampai saat ini masih menjadi topik pembicaraan yang sangat sering dibahas.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai hak asasi manusia (HAM) dipertanyakan dalam hal ini.

Pasalnya bukan hanya meratakan kota Gaza, para penjajah Israel juga menghancurkan semua fasilitas-fasilitas umum yang ada di sana, yang pada seharusnya dilarang di hancurkan. Seperti rumah sakit, sekolah, gedung-gedung pemerintahan, dan lain sebagainya.

Genosida yang dilakukan Israel mendapat banyak kecaman dari negara-negara dan protes dari masyarakat yang membela rakyat Palestina.

Demo besar-besaran dilakukan guna untuk menghentikan perang. Namun hingga kini serangan udara, dan serangan darat masih juga dilakukan oleh pasukan tentara zionis.

Beberapa bulan yang lalu sempat terlaksana gencatan senjata selama 4 hari Israel dan Hamas untuk membebaskan para sandera.

Namun dalam proses pembebasan itu banyak menarik perhatian dunia.

Ketika pasukan Hamas membebaskan para sandera, semua yang dibebaskan dalam kondisi baik tanpa adanya bekas luka penganiayaan baik sandera laki-laki dan perempuan.

Bahkan para sandera laki-laki mereka saling berpelukan dengan pasukan Hamas yang mengantar mereka menuju mobil-mobil penjemputan untuk dikembalikan ke keluarga mereka.

Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Tentara Israel dalam membebaskan para tahanan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved