Intel AS Beri Warning: Iran Bisa Saja Serbu Tanah Israel dalam 24-48 Jam ke Depan
Intel Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan (warning) kalau Iran bisa saja menyerbu tanah Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Namun Khamenei belum memutuskan rencana tersebut.
Dia khawatir serangan langsung bisa menjadi bumerang jika proyektil dicegat dan Israel membalas dengan pembalasan besar-besaran terhadap infrastruktur strategis Iran.
“Rencana pemogokan ada di hadapan Pemimpin Tertinggi dan dia masih mempertimbangkan risiko politiknya,” kata penasihat tersebut kepada WSJ.
Ketegangan seputar potensi serangan Iran terhadap Israel nampaknya mencapai puncaknya pada Kamis kemarin, ketika militer Israel mengatakan pihaknya sepenuhnya siap menghadapi serangan yang akan datang.
Terlebih semakin banyak aktor internasional memperingatkan Teheran agar tidak melakukan serangan besar terhadap negara Yahudi tersebut.
Israel “dalam keadaan siaga dan sangat siap menghadapi berbagai skenario, dan kami terus menilai situasinya,” kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari saat konferensi pers.
“Kami siap menyerang dan bertahan dengan menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki IDF, dan juga siap dengan mitra strategis kami,” ujarnya merujuk pada Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Michael Kurilla yang tiba di Israel, Kamis pagi.
Baca juga: Pria Ini Meninggal Akibat Konsumsi Vitamin D Berlebihan, Berapa Harusnya Kadar yang Cukup?
Hal itu disampaikan saat mengadakan penilaian dengan Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi mengenai tantangan keamanan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga berbicara dengan timpalannya dari Amerika Lloyd Austin pada Kamis malam.
Menurut pernyataan Pentagon, Menteri Pertahanan tersebut menekankan “dukungan kuat AS terhadap pertahanan Israel dalam menghadapi meningkatnya ancaman dari Iran dan proksi regionalnya.”
“Menteri Austin meyakinkan Menteri Gallant bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan penuh AS untuk membela Israel dari serangan Iran, yang secara terbuka diancam oleh Teheran,” tambah pembacaan tersebut.
Menurut kantor Gallant, dia mengatakan kepada Austin bahwa “Serangan langsung Iran memerlukan tanggapan Israel yang tepat terhadap Iran.”
Namun, Washington Post juga melaporkan bahwa Austin mengeluh kepada Gallant bahwa Washington tidak diberitahu sebelum serangan udara 1 April.
Para pejabat AS yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan keluhan Austin didasarkan pada fakta bahwa serangan tersebut meningkatkan risiko bagi pasukan Amerika di wilayah tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah membatasi karyawannya di Israel dan anggota keluarga mereka untuk melakukan perjalanan pribadi ke luar wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba di tengah ancaman Iran “untuk sangat berhati-hati.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.