Opini
Menyikapi Cawagub Aceh untuk Mualem
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh partai Aceh. Dengan gagah, dan percaya diri, partai Aceh kemudian mengusung Muzakir Manaf sebagai bakal calon g
Walau banyak elite birokrasi tidak setuju dengan apa yang pernah dipraktikkan, akan tetapi sosok Taqwallah tidak hanya terbatas sebagai seorang Sekretaris Daerah (Sekda) di Aceh, dia juga dokter yang mampu membedah anatomi birokrasi dan telah menunjukkan kapasitasnya yang melebihi peran tersebut.
Bahkan, dalam situasi kekosongan jabatan wakil gubernur, Taqwallah secara efektif mengisi peran tersebut, memberikan stabilitas dan keberlanjutan dalam kepemimpinan pemerintahan daerah.
Kehadirannya di tengah-tengah kepemimpinan Aceh memberikan kontribusi yang signifikan, karena dia bukan hanya seorang birokrat yang cakap, tetapi juga sebagai sosok yang memahami dinamika politik dan administrasi dengan baik.
Taqwallah dikenal sebagai sosok yang patuh dan taat terhadap pimpinan. Kesetiaannya terhadap tugas dan kewajiban sebagai seorang pekerja tercermin dalam dedikasinya yang konsisten terhadap tugas-tugasnya.
Sikapnya yang loyal dan komitmen yang tinggi terhadap kepemimpinan telah membantu memelihara stabilitas dan efisiensi dalam berbagai aspek pemerintahan daerah.
Keterampilan komunikasinya yang baik dan kemampuannya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak menjadikannya sebagai figur yang dihormati dan diandalkan dalam lingkup administrasi Aceh.
Dengan reputasi yang telah dibangunnya, Taqwallah bukan hanya sekadar birokrat, tetapi juga pemimpin yang memiliki pengaruh yang kuat dalam pembangunan Aceh.
Keberadaannya tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang bertanggung jawab dalam memajukan daerahnya.
Sebagai calon wakil gubernur, Taqwallah membawa kombinasi pengalaman, integritas, dan dedikasi yang dapat menjadi aset berharga dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk Aceh.
Dalam struktur pemerintahan Aceh, Taqwallah memegang peran penting sebagai seorang pekerja profesional yang terampil dan berdedikasi di ranah administrasi.
Sebagai seorang yang telah menjabat sebagai Sekretaris Daerah, Taqwallah memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola birokrasi dan memastikan kelancaran proses pemerintahan.
Keahliannya dalam mengurusi berbagai aspek administratif, termasuk perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan kebijakan, telah membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin yang efektif di dalam lingkungan pemerintahan.
Di sisi lain, Mualem menunjukkan fokusnya pada urusan ekonomi dan politik, memegang tanggung jawab yang penting dalam pembangunan ekonomi dan hubungan politik di Aceh.
Sebagai figur yang berpengaruh dan memiliki basis politik yang kuat di tengah-tengah masyarakat, mualem memiliki rencana dan cita-cita yang jelas sebagai kesinambungan keadilan, kesejahteraan yang pernah diperjuangkan oleh Gerakan Aceh Merdeka.
Semangat ini terus menjadi eksperimen dalam kontek kesepakatan antara RI-GAM yang pernah dirumuskan di meja perundingan. Pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan peluang bagi pembangunan yang berkelanjutan untuk rakyat Aceh menjadi cita-cita bersama masyarakat Aceh.
Kombinasi keahlian Mualem dalam ekonomi dan politik serta dedikasi Taqwallah dalam mengelola administrasi, menjadikan mereka berdua tim yang solid dan mampu membangun kemitraan dalam mengendalikan pemerintahan Aceh dalam pembangunan daerah secara keseluruhan.
Penulis dengan penuh kesadaran menulis ini bukan karena adanya konflik of interest antara penulis dengan sosok Taqwallah. Tulisan ini ada kesadaran kolektif penulis dalam merespon kondisi pemerintahan Aceh.
Bahkan, penulis tidak pernah sekalipun bertemu dengan sosok Taqwallah, walau banyak hal negatif juga berkembang di tengah birokrasi di saat Taqwallah menjadi Sekda Aceh.
Akan tetapi penulis berpendapat, apa yang dilakukan oleh Taqwallah adalah sesuatu yang baik untuk kemaslahatan publik.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.