Perang Gaza
Pemukim Israel Serbu Masjid Ibrahimi di Tepi Barat saat Orang Yahudi Rayakan Paskah
Tentara Israel hanya mengizinkan pemukim untuk masuk dan melakukan salat Talmud, tambahnya, sementara jamaah Muslim dilecehkan.
SERAMBINEWS.COM - Direktur Masjid Ibrahimi, Moataz abu-Sneineh, mengatakan tentara Israel menutup pintu masjid mencegah orang-orang Palestina dan pengunjung muslim masuk, karena orang-orang Yahudi merayakan Paskah sampai Kamis.
Masjid Ibrahim di Hebron, Tepi Barat, Palestina dianggap sebagai tempat suci keempat dalam Islam dan tempat suci kedua di Palestina setelah Masjid Al Aqsa.
Tempat ibadah umat Islam ini dibangun di atas kuburan para nabi beserta keluarga mereka.
Pada 1994, masjid ini juga menjadi saksi peristiwa pembunuhan massal terhadap puluhan jamaah yang sedang melaksankan sholat Subuh.
Baca juga: Israel Merasa Makin Perkasa Bantai Warga Sipil di Gaza Usai dapat Bantuan Miliaran Dolar dari AS
Serangan brutal yang dilakukan sekelompok Yahudi itu membuat puluhan jamaah wafat.
Tentara Israel hanya mengizinkan pemukim untuk masuk dan melakukan salat Talmud, tambahnya, sementara jamaah Muslim dilecehkan.

Masjid akan ditutup selama 10 hari dan panggilan untuk sholat juga akan ditangguhkan.
Langkah ini mengikuti perjanjian “Shamgar”, yang menyebabkan pembagian Masjid Ibrahimi setelah pembantaian yang terjadi pada tahun 1994. Sejak itu, masjid ditutup selama 10 hari selama Paskah Yahudi.
Baca juga: Netanyahu Murka, Mahasiswa di Kampus-kampus Terkenal di AS Turun ke Jalan Kecam Genosida di Gaza
Sementara itu, pemukim Israel menyerbu Kota Tua Hebron, menghentikan pembeli menuju pasar.
“Kami menyaksikan serangan dan penghancuran beberapa isi toko, dan banyak yang takut mencapai Kota Tua. Tujuan mereka adalah untuk mengevakuasi warga Palestina dan hanya mengizinkan para pemukim berkeliaran dengan bebas,” kata Nader Al-Tamimi, seorang pedagang lokal.
Israel Merasa Makin Perkasa Bantai Warga Sipil di Gaza Usai dapat Bantuan Paket Militer Miliaran Dolar dari AS
Biden menandatangani rancangan undang-undang yang memberikan bantuan miliaran dolar kepada Israel dan Ukraina
Presiden Joe Biden menandatangani RUU menjadi undang-undang pada hari Rabu yang memberikan miliaran dolar bantuan baru AS ke Ukraina dan Israel.
Undang-undang tersebut mencakup $6 miliar bantuan untuk Ukraina, $26 miliar untuk Israel, $1 miliar dan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan $8 miliar untuk mengatasi kemampuan militer Tiongkok.
"Hal ini memberikan dukungan penting kepada mitra-mitra Amerika sehingga mereka dapat mempertahankan diri dari ancaman terhadap kedaulatan mereka," kata Biden.
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
Brigade Qassam Sergap Patroli Tentara Israel dengan Bom Tanam, 5 Tewas 20 Luka-luka |
![]() |
---|
Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis |
![]() |
---|
PBB Sebut Memalukan Penyangkalan Israel atas Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.