Ruang Bahasa
Mengenali Ciri Kata Majemuk, Jenis dan Contohnya, serta Bedanya dengan Frasa
Pada bagian ini pembahasan kita fokuskan untuk mengenali ciri-ciri kata majemuk, bedanya dengan frasa, dan jenis-jenisnya, disertai dengan contoh.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Contohnya, bumiputra, olahraga, dan saputangan. Akan tetapi, kata sejenis seperti warga negara, olah gerak, dan sapu jagat, itu semua ditulis terpisah (berspasi).
Ketujuh, untuk mengetahui kata majemuk yang ditulis serangkai mau tidak mau haruslah kita berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang saat ini versi daringnya merupakan edisi ke-6.
Soalnya, ada kata majemuk yang diharuskan untuk ditulis serangkai, seperti kacamata dan matahari, akan tetapi ada kata lain yang unsur katanya hampir sama, tidak diharuskan untuk ditulis serangkai, misalnya kaca muka dan kaca riben atau mata air dan mata angin. KBBI-lah yang menjadi pedoman utama dalam menentukan kata majemuk yang ditulis berspasi dengan yang ditulis serangkai.
Kedelapan, kata majemuk tidak dapat diperluas dengan imbuhan berupa awalan atau akhiran hanya di masing-masing katanya. Jika imbuhan diperlukan maka harus diletakkan di awal dan di akhir gabungan kata tersebut sehingga memiliki makna.
Sebagai contoh, "kereta api" tidak dapat diperluas dengan imbuhan di satu kata saja, seperti "perkereta api" atau "kereta apian", kecuali kata majemuk itu mendapat imbuhan di awal dan di akhir sehingga menjadi "perkeretaapian". Maknanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah kereta api.
Kesembilan, posisi kata majemuk tidak dapat ditukar dan tidak bisa ditambah maupun dipisahkan.
Posisi kata-kata yang membentuk kata majemuk bersifat tetap dan tidak dapat ditukar satu sama lain tanpa mengubah atau membuat makna menjadi tidak jelas.
Selain itu, unsur kata majemuk tidak dapat ditambah atau dipisahkan. Contohnya, kata "angkat kaki" tidak dapat ditukar menjadi "kaki angkat," dan kata "makan hati" tidak dapat dipisahkan menjadi "makanan hati" atau "makan itu hati" tanpa mengubah maknanya.
Kata majemuk beda dengan frasa
Selain itu, perlu diingat bahwa kata majemuk berbeda dengan frasa.
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya 'gunung tinggi' disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif atau tidak berhubungan dengan predikat dalam kalimat).
Perbedaan lainnya terletak pada pembentukan makna.
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih, tetapi tidak menghasilkan makna baru.
Dari sisi penulisan juga terdapat perbedaan. Kata majemuk dapat ditulis terpisah atau serangkai, sedangkan frasa selalu ditulis dengan cara terpisah.
Pada kata majemuk juga tidak dapat disisipkan kata lain.
Dalam linguistik struktural, komponen-komponen kata majemuk tidak dapat disela dengan unsur lain. Sebagai contoh, "mata sapi" yang berarti 'telur goreng tanpa dihancurkan atau didadar' adalah kata majemuk karena tidak bisa disela dengan unsur lain.
Demikian pula pada kata "kacamata". Ini bukanlah berarti kaca pada (di dalam) mata atau kaca dari mata, melainkan lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.