Ruang Bahasa
Mengenali Ciri Kata Majemuk, Jenis dan Contohnya, serta Bedanya dengan Frasa
Pada bagian ini pembahasan kita fokuskan untuk mengenali ciri-ciri kata majemuk, bedanya dengan frasa, dan jenis-jenisnya, disertai dengan contoh.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
13. Kata majemuk pasangan atau duplikat:
Terdiri atas dua kata yang mirip atau sama.
Contohnya: sangkut paut, adat istiadat, gegap gempita.
14. Kata majemuk berulang: Terdiri atas kata yang diulang untuk memberikan penekanan atau intensitas. Misalnya, terang- benderang, gilang-gemilang, terbang-terbang burung, atau jauh-jauh datang.
Demikian sekadar contoh.
Pada intinya, kata majemuk membuka pintu lebar terhadap ekspresi bahasa yang lebih kaya, efisien, dan spesifik.
Dengan memahami jenis-jenis kata majemuk, seseorang dapat menggabungkan kata-kata dengan lebih kreatif, menciptakan makna yang lebih mendalam dan menyampaikan informasi secara lebih tepat dibandingkan jika ia hanya menggunakan kata tunggal, bukan majemuk.
Sebagai penutup dari pelajaran mengenai kata majemuk ini, mari kita tinjau sejenak apa yang disampaikan Samsuri dalam bukunya berjudul Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah (1994).
Pada halaman 200 buku tersebut Samsuri menyatakan bahwa bentuk kata majemuk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bentuk endosentik dan eksosentik.
Namun, KBBI membakukan dua istilah ini menjadi endosentrik dan eksosentrik.
Kata majemuk dikategorikan sebagai bentukan endosentrik adalah apabila konstruksi distribusi (persebaran)-nya sama dengan kedua, ketiga, atau salah satu unsurnya.
Adapun frasa endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua maupun salah satu unsurnya. Unsur-unsur tersebut berkedudukan setara dan maknanya mengacu pada referensi yang sama (Ramlan, 1987:155).
Unsur-unsur pembentuk frasa endosentrik apositif mempunyai referensi yang sama dan dapat saling menggantikan. Hal ini berarti bahwa konstruksi frasa endosentrik apositif terbentuk dari dua unsur atau lebih. Untuk itu, unsur-unsur pembentuknya secara otomatis mempunyai hubungan antarunsur, baik hubungan posisi maupun hubungan makna.
Contoh, rumah sakit dan jual beli, keduanya adalah kata majemuk berbentuk endosentrik, karena distribusinya sama dengan unsur yang pertama.
Sementara itu, kata majemuk disebut bentukan eksosentrik apabila konstruksi distribusinya berlainan dari salah satu unsurnya. Atau suatu ungkapan yang maknanya tidak berasal dari makna konstituennya (dalam semantik).
Kata majemuk eksosentris terjadi justru ketika kelas kata gabungan itu berbeda dari salah satu atau semua unsur pembentuknya. "Bawah sadar," "luar biasa," "luar negeri," dan "pukat harimau" adalah contoh kata majemuk eksosentris.
Demikian, semoga paham.
Lancar jalan karena ditempuh, lancar kaji karena diulang.
(Kemahiran didapat karena rajin berlatih). []
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.