Konflik Palestina vs Israel

Houthi Tembak 2 Kapal AS dan 2 Kapal Israel di Samudra Hindia, Dibantu Angkatan Laut dan Udara Yaman

Ia mengatakan bahwa Angkatan Laut, Rudal, dan Angkatan Udara Yaman melakukan operasi gabungan di Laut Merah dan serangannya akurat dalam operasi itu.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Pasukan Perancis
Foto yang dirilis Pasukan Perancis memperlihatkan api berkobar membakar kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, usai dirudal Houthi Yaman di Teluk Aden, Jumat (26/1/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan Houthi mengumumkan penargetan dua kapal perusak Amerika Serikat (AS) dan dua kapal Israel pada Selasa (30/4/2024) pagi waktu setempat.

Kedua kapal itu menjadi sasaran Houthi ketika berada di Laut Merah dan Samudera Hindia.

"Kami melakukan operasi militer terhadap kapal perang musuh di Laut Merah, termasuk dua kapal perusak Amerika menggunakan sejumlah drone," kata Brigjen Yahya Saree, dikutip saluran berita Yaman Al-Masirah, Selasa.

Yahya Saree mengatakan operasi itu merupakan bentuk solidaritas untuk Palestina.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Laut, Rudal, dan Angkatan Udara Yaman melakukan operasi gabungan di Laut Merah dan serangannya akurat dalam operasi itu.

"Kapal Cyclades di Laut Merah dan MSC Orion di Samudera Hindia juga menjadi sasaran menggunakan metode yang menipu dan disamarkan," kata Yahya Saree, dikutip dari Al Mayadeen.

Cyclades adalah kapal curah yang menjadi sasaran Houthi terbaru setelah penargetan kapal curah yang dilakukan pada 12 hari lalu, sementara kapal MSC Orion adalah kapal kontainer.

"Cyclades menjadi sasaran setelah melanggar keputusan yang diberlakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman, yang melarang kapal berlayar menuju atau dari pelabuhan yang diduduki Israel. Kapal itu menuju ke pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) pada 21 April," menurut pernyataan Yahya Saree.

Juru bicara itu mengatakan kedua kapal tersebut sedang menuju ke pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan Palestina.

"Awak kapal mengubah kredensial identifikasi untuk menyatakan bahwa kapal tersebut sedang menuju ke pelabuhan selain pelabuhan Eilat," ujarnya.

"Namun, setelah pemantauan terus menerus, Angkatan Bersenjata Yaman menentukan tujuan sebenarnya dari kapal tersebut, memperingatkannya agar tidak berlayar menuju Eilat," lanjutnya.

Dia menegaskan kembali bahwa operasi militer Yaman adalah untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan membela kedaulatan negara itu sendiri.

Pada akhirnya, juru bicara angkatan bersenjata Yaman menekankan bahwa operasi tersebut akan terus berlanjut selama rezim Israel yang didukung AS terus mengepung Gaza dan melanjutkan perang genosida di sana.

Sebelumnya, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim militer AS menyerang lima drone di Laut Merah pada Senin (29/4/2024).


"Antara pukul 1:48 dan 02:27 (waktu Sanaa) [22:48 - 23:27 GMT], 28 April, Komando Pusat AS (USCENTCOM) berhasil menyerang lima kendaraan udara tak berawak (UAV) di atas Laut Merah. Itu ditentukan bahwa UAV menghadirkan ancaman besar terhadap kapal AS, koalisi, dan kapal dagang di wilayah tersebut,” tulisnya di X, Senin.

Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menembak jatuh sebuah pesawat MQ-9 AS yang melakukan permusuhan di wilayah udara Kegubernuran Saada dengan menggunakan rudal.

Houthi bergabung dalam perlawanan melawan Israel dengan meluncurkan operasi yang menargetkan kapal-kapal terkait Israel dan sekutunya termasuk Amerika Serikat dan Inggris sejak 19 November 2023.

Baca juga: VIDEO - 4 Kapal Portugal Berlayar di Samudera Hindia Langsung Diserang Houthi Yaman

Panglima Houthi Minta Pasukannya Intensifkan Serangan

Panglima militan Houthi mendesak semua pasukannya untuk mengintensifkan serangan ke kapal kargo milik musuhnya yakni Israel yang nekat di melintas di sekitar Samudera Hindia dan Laut Merah.

Tak tangung -tanggung untuk meningkatkan kekuatan tempur pasukan militer Iran baru-baru ini memperkenalkan senjata tempur baru yang merupakan versi upgrade dari sistem pertahanan udara jarak jauh Bavar-373.

Bavar-373 sendiri merupakan sistem pertahanan udara canggih yang telah digunakan Angkatan Bersenjata Iran untuk menghalau musuh sejak tahun 2019.


Namun baru-baru ini senjata Bavar-373 diupgrade ke versi terbaru dengan menyematkan elemen rudal rudal Sayyad series yang menjadi ujung tombak eksekutor.

Selain itu Bavar-373 juga dapat mengidentifikasi 100 target udara seperti rudal atau jet tempur musuh yang melintas di wilayah udara Iran secara bersamaan.

Uniknya senjata satu ini dengan mudah bisa menyerang musuh dengan jarak jangkauan 300 km.

Dengan kemampuan tersebut, Bavar-373 diklaim lebih canggih ketimbang sistem rudal S-300 asal Rusia, serta sistem rudal Patriot buatan AS, sebagaimana dikutip dari News Week.

Special Operations Forces Report (SOFREP) bahkan menyebut kehadiran senjata satu ini menjadi tanda perkembangan yang signifikan bagi industri pertahanan Iran.

 

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.488 jiwa dan 77.643 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (29/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

 

Baca juga: 2100 Benih Kepiting Bakau Dilepas di Tambak di Rantau Selamat Aceh Timur

Baca juga: Pj Gubernur Tinjau Pembangunan Bendungan Keureuto Aceh Utara, Ditargetkan Rampung Tahun 2024

Baca juga: Kuasa Hukum Caleg Partai Aceh Dicecar oleh Hakim MK Arief Hidayat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved