Konflik Palestina vs Israel
Jika Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Disebut Siap Serbu Rafah dalam 72 Jam
Mesir menggelar negosiasi intensif dengan delegasi dari Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan tujuan mencapai gencatan senja
Tim penyelamat mulai mengeluarkan mayat-mayat yang telah membusuk sepenuhnya, dari bawah puing-puing bangunan di utara Gaza, tambah Dinas Pertahanan Sipil Palestina.
"Peningkatan terus-menerus dari ribuan mayat di bawah puing-puing telah mulai menyebabkan penyebaran penyakit dan epidemi, terutama dengan dimulainya musim panas dan kenaikan suhu, yang mempercepat proses pembusukan."
Israel melancarkan serangan brutal terhadap Gaza, wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Sementara lebih dari 34.500 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Sedangkan lebih dari 77.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan makanan pokok akibat blokade Israel.
Lebih dari enam bulan setelah Israel melancarkan serangan, sebagian besar Gaza menjadi reruntuhan, mendorong 85 persen penduduknya menjadi pengungsi internal di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang dilakukan Israel, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Gaza di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ).
Putusan sementara pada bulan Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.
Baca juga: Ini Penampakan 2 Tentara Israel Tewas Dihabisi Hamas saat Pertempuran Sengit di Jalur Gaza
Tel Aviv Cemas, Pengadilan Pidana Internasional Segera Terbitkan Surat Penangkapan Pemimpin Israel
Para pejabat Israel semakin cemas dan ketar-ketir menghadapi kemungkinan Pengadilan Pidana Internasional ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin negara tersebut, baik sipil maupun militer, seiring dengan meningkatnya tekanan internasional terkait perang di Gaza, Senin (29/4/2024).
Serangan udara semalam hingga Senin (29/4) menewaskan 22 orang di Rafah, menurut catatan rumah sakit. Dalam catatan tersebut, kematian di Rafah termasuk enam perempuan dan lima anak-anak, salah satunya baru berumur 5 hari.
Israel berencana untuk melakukan invasi ke kota tersebut, meskipun sekutunya terdekat, Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya telah berkali-kali memperingatkan agar tidak melakukannya, dengan alasan serangan tersebut akan membawa bencana bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan di sana.
Di sisi lain, para pejabat Israel baru-baru ini menyebut penyelidikan ICC yang dimulai tiga tahun lalu terkait kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan kelompok militan Palestina sejak perang Israel-Hamas tahun 2014.
Penyelidikan juga mencakup pembangunan pemukiman Israel di wilayah yang diduduki yang diinginkan oleh Palestina untuk negara masa depan mereka.
Belum ada komentar dari pengadilan pada Senin, dan tidak ada indikasi bahwa surat perintah dalam kasus ini akan segera dikeluarkan.
PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
PBB Sebut Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Israel Tegaskan Temuan Tersebut Fitnah |
![]() |
---|
Penyelidik PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza: Zionis Sudah Hancurkan Warga Palestina |
![]() |
---|
142 Negara Mendukung Penuh Resolusi Palestina Merdeka, Hanya 10 Negara yang Menolak Termasuk AS |
![]() |
---|
Sosok Panglima Perang Baru Hamas, 'Si Bayangan' Jadi Komandan Baru Brigade Al Qassam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.