Kupi Beungoh
Aceh Tamiang, Tantangan Pembangunan dan Kepemimpinan yang Baik
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh Tamiang berada di angka 73,02, lebih rendah dari rata-rata IPM Provinsi Aceh yang berada di angka 74,70.
Oleh: Jabal Ali Husin Sab
Kabupaten Aceh Tamiang di tahun 2023 (berdasarkan data terakhir BPS) berpenduduk sebesar 301.492 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,33 persen. Penduduk miskin di Aceh Tamiang berjumlah 38.370 orang atau sebesar 12,51 persen dari total jumlah penduduk, dengan hitungan garis kemiskinan di angka pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp555.387.
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh Tamiang berada di angka 73,02, lebih rendah dari rata-rata IPM Provinsi Aceh yang berada di angka 74,70.
Komponen penyusun IPM adalah umur harapan hidup, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang di tahun 2023 berdasarkan tahun adalah 9,24. Ini berarti rata-rata warga Aceh Tamiang secara rata-rata didominasi oleh lulusan SMP. Untuk itu di Aceh Tamiang perlu dipastikan agar generasi mendatang, secara menyeluruh dapat mengakses sekolah hingga SMA dan mampu mengakses Pendidikan di universitas.
Sektor andalan Aceh Tamiang adalah sektor usaha pertanian. Hal ini dapat terlihat dalam penghitungan PDRB Aceh Tamiang tahun 2023, kontribusi ekonomi Aceh Tamiang berada pada sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Baca juga: Mengatasi Batu Ginjal Mengunakan Air Kelapa, Berikut Ulasannya
Kelapa sawit merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Aceh Tamiang.
Tahun 2023, jumlah produksi kelapa sawit mencapai 307.214,00 ton, dengan produktivitas sebanyak 15,2 ton/ha. Areal tanam kelapa sawit seluas 24.760 hektar. Kecamatan dengan areal tanam kelapa sawit terluas adalah Tamiang Hulu yaitu 5.489 hektar.
Aceh Tamiang juga menghasilkan produksi perikanan laut berupa ikan, udang, binatang berkulit keras seperti kepiting dan rajungan, dan binatang berkulit lunak seperti cumi-cumi dan sotong.
Pada tahun 2023, produksi ikan hasil perikanan laut mencapai 9.025,79 ton dan produksi udang mencapai 901 ton. Kawasan penyumbang hasil tangkapan laut di Kabupaten Aceh Tamiang hanya ada empat kecamatan yaitu Seruway, Bendahara, Banda Mulia, dan Manyak Payed.
Pada tahun 2023, jumlah sapi di Aceh Tamiang sebanyak 38.125 ekor. Jumlah ini menurun sebanyak 18,4 persen dibandingkan tahun 2022. Selain itu, populasi ternak kerbau, kambing, dan domba masing-masing sebanyak 54 ekor, 44.166 ekor, dan 19.531 ekor.
Struktur lapangan usaha di Kabupaten Aceh Tamiang masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 39,88 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 16,09 persen, industri pengolahan sebesar 9,15 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 8,76 persen, konstruksi sebesar 4,79 persen, administrasi pemerintahan sebesar 3,41 persen.
Kontribusi terbesar untuk total PDRB Aceh Tamiang disumbangkan oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 46,45 persen, industri pengolahan sebesar 10,66 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 10,21 persen.
Baca juga: Pria Aceh Tamiang yang Bunuh Diri di Langsa Diduga Alami Depresi
Masalah Kemiskinan di Aceh Tamiang
Terdapat 12,51 persen penduduk miskin di Aceh Tamiang. Selain masuk dalam kategori miskin, kondisi kemiskinan berdasarkan angka indeks keparahan kemiskinan dan indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan kondisi kemiskinan yang makin memburuk.
Angka indeks keparahan kemiskinan di Aceh Tamiang semakin meningkat. Hal ini menunjukkan kondisi kemiskinan semakin parah dan angka pendapatan masyarakat makin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, alias terjadi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin dalam memenuhi pengeluaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.