Literasi Aceh
Asyiknya Pelayanan Khusus Anak di Perpustakaan Aceh
Agar anak-anak dapat melakoni kegiatan literasi dengan gembira (funny), maka RBA tidak cuma diisi dengan buku. Tapi Juga ada sarana untuk bermain
SERAMBINEWS.COM,BANDA ACEH - Kepala Bidang Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Zulfadli SE MM mengatakan, dari sekian banyak ruang baca di Perpustakaan Aceh, ruang baca anak (RBA) termasuk salah satu yang ramai pengunjungnya dan difavoritkan oleh anak-anak serta orang tuanya.
Di RBA ini terdapat 25.905 buku. Angka tersebut setara dengan 13 persen lebih dari total koleksi buku di Perpustakaan Aceh yang saat ini jumlahnya 359.870 eksemplar.
Menurut Zulfadli, bahan bacaan yang paling diminati anak-anak saat berada di RBA adalah buku cerita bergambar. Penambahan koleksi buku di RBA dilakukan setiap tahun, yang jumlahnya tergantung pada anggaran yang tersedia.
Baca juga: Maria, Pembimbing Anak-Anak Mewarnai
Pihak DPKA mempunyai target atau tujuan tersendiri mengapa RBA ini dipisahkan dari ruang-ruang baca lainnya. Misalnya, dipisah dari ruang baca umum dan remaja.
“Ruang baca anak ini sengaja diplot khusus agar Anak mempunyai lingkungan baca yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Hal ini juga dimaksudkan untuk dapat merangsang minat baca Anak sejak usia dini dan dapat melakukan kegiatan literasi dengan gembira,” ujar Zulfadli.
Agar anak-anak dapat melakoni kegiatan literasi dengan gembira (funny), maka RBA tidak cuma diisi dengan buku. Dilengkapi juga dengan berbagai sarana untuk bermain.
Misalnya, disediakan alat permainan edukasi, alat musik, dan alat untuk mewarnai. Selain alat permainan edukasi, terdapat juga tempat eksplorasi bakat/literasi anak, seperti panggung ceria dan WiFi gratis.
Istimewanya lagi, petugas yang ditempatkan di RBA ini diutamakan pustakawati yang penyabar, penyayang, dan peduli terhadap anakanak. Soalnya, RBA tergolong ruang baca yang paling “riuh” dan ceria karena di tempat ini anak-anak bukan saja membaca, melainkan juga bermain dan tak jarang mengeluarkan suara serta tawa.
Saat Serambi berkunjung ke RBA yang letaknya di lantai 2 Kantor DPKA hari Kamis (2/5/2024) siang, terlihat beberapa anak sedang menyusun ‘puzzle’, lego, dan main lempar donat (lempar ketangkasan), sedangkan yang lainnya membaca mandiri.
Baca juga: Asyiknya Pelayanan Khusus Anak di Perpustakaan Aceh
Beberapa anak justru bersandar di badan ibunya sambil membaca buku. Ada juga yang bergelendot di lengan ibunya sambil mendengarkan sang bunda membacakan buku cerita.
Menariknya, ada satu Anak remaja putri yang meskipun sudah tamat SMA, dia mengaku masih sering dating ke RBA karena ingin tetap merasakan suasana dunia anak yang selalu ceria dan menggemaskan.
“Saya suka ke ruangan ini karena suasananya paling asyik. Buku ceritanya banyak, berbagai alat permainan edukasinya pun tersedia,” kata Tasya Nabila (19), alumnus SMA Darul Ihsan, Desa Siem, Aceh Besar.
Siang menjelang petang, Tasya sering “ngadem” di RBA sambil menunggu ibunya yang kebetulan pegawai di DPKA pulang kantor. “Asyiknya di sini, selain ruangannya adem, suasana batin kita juga ikut ceria menyaksikan anak-anak bermain penuh kegembiraan setelah membaca buku.
Tapi ada yang kurang, mainan boneka tangan dan boneka jari tak ada lagi di sini sekarang,” kata Tasya yang di masa kecilnya dulu menyukai dua jenis boneka ini.
Baca juga: Manjakan si Buah Hati di Ruang Baca Anak
Terkait alat permainan edukasi di RBA, Zulfadli mengungkapkan ada beberapa alat mainan lama yang rusak pada saat pemindahan dari perpustakaan sementara di Gampong Jeulingke ke gedung baru di Lamgugob, Banda Aceh.
Program Inklusi Sosial Tingkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga |
![]() |
---|
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Jadi Andalan DPKA |
![]() |
---|
Perpusnas dan DPKA Gelar Kegiatan Gerakan Indonesia Gemar Membaca |
![]() |
---|
Kampanye Membaca DPKA di Subulussalam Disambut Antusias |
![]() |
---|
Mewujudkan Arsip yang Profesional, DPKA Sosialisasikan Aplikasi Srikandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.