Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Israel Mulai Agresi Darat ke Rafah, Hamas Anggap Bencana Kemanusiaan, Mesir Siaga

Militer Israel mulai bergerak dan mengambil kendali penyeberangan Rafah di sisi Gaza, di antara Jalur Gaza dan Mesir.

Editor: Faisal Zamzami
tangkap layar Memo/Getty Images
SIAGA TEMPUR - Puluhan tank dan kendaraan lapis baja Mesir dalam status siaga tempur di wilayah Sinai dekat perbatasan Rafah. Pengerahan militer Mesir itu tersebut terjadi menjelang perluasan operasi militer Israel (IDF) di sekitar kota Rafah di Gaza selatan. 

 

 

Pasukan Israel dilaporkan telah mengambil alih penyeberangan Rafah di perbatasan Gaza dengan Mesir setelah maju menyerbu pada Selasa (7/5//2024) malam hari.

Penyerbuan dimulai oleh aksi manuver pesawat tempur Israel menggempur rumah-rumah pemukiman di kawasan tersebut.

Pengambil alihan itu ditandai oleh kehadiran tank-tank Israel di penyeberangan Rafah yang berbatasan dengan Mesir.


"Serangan ini terjadi setelah Israel mengatakan akan melanjutkan operasi militernya di Rafah bahkan setelah Hamas mengatakan pihaknya telah menerima proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir," tulis Al Jazeera, Selasa.

Sebelumnya, jaringan berita Amerika CNN mengutip dua sumber Palestina, membenarkan bahwa tentara pendudukan melancarkan serangan di sisi penyeberangan Palestina.

Tentara pendudukan Israel juga telah mengumumkan kalau pasukannya mulai menyerang target sasaran Hamas di wilayah Rafah timur secara mengejutkan.

Pengumuman tersebut datang bersamaan dengan pengumuman dari kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa dewan perang dengan suara bulat memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk menekan Hamas agar membebaskan para tahanan dan mencapai tujuan perang.

Abaikan Peringatan Mesir

Manuver tentara IDF mengambil alih perbatasan Mesir-Gaza di penyeberangan Rafah ini jelas mengabaikan peringatan Mesir yang berulang kali mewanti-wanti kalau aksi itu berpotensi memperluas konflik di Timur Tengah.

Sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober, Mesir diketahui melakukan sejumlah upaya agar perbatasan antara negara mereka dan Gaza benar-benar tertutup rapat.

Mesir membangun tembok perbatasan beton yang tingginya enam meter ke dalam tanah dan di atasnya dipasang kawat berduri.

Mereka juga telah membangun tanggul dan meningkatkan pengawasan di pos-pos perbatasan, kata sumber keamanan.

Bulan lalu, layanan informasi negara Mesir merinci beberapa tindakan yang diambil di perbatasannya sebagai tanggapan atas dugaan Israel kalau Hamas telah memperoleh senjata yang diselundupkan dari Mesir.

Tiga garis penghalang membuat penyelundupan melalui darat atau bawah tanah menjadi mustahil, katanya.

Gambar yang dibagikan ke Reuters oleh Sinai Foundation for Human Rights, sebuah kelompok independen, menunjukkan pemasangan tembok pada bulan Desember, dengan beberapa tanggul di belakangnya.

Gambar selanjutnya, yang menurut kelompok itu diambil pada awal Februari, tampak menunjukkan tiga lapisan kawat berduri melingkar vertikal dipasang di atas tembok.

Citra satelit dari bulan Januari dan Desember juga menunjukkan beberapa pembangunan baru di sepanjang 13 km (8 mil) perbatasan dekat Rafah dan perluasan tembok ke tepi laut di ujung utaranya.

Mesir juga sudah mengirimkan sekitar 40 tank dan pengangkut personel lapis baja ke timur laut Sinai pada Februari silam dan bersiaga di sana sejak itu.

Langkah Mesir ini disebutkan sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Gaza, kata dua sumber keamanan Mesir, menurut laporan Reuters.

Seorang pejabat tinggi pemerintah Mesir, mengatakan kalau Kairo siap untuk menghadapi skenario apa pun yang mungkin terjadi atas situasi di Rafah terkait agresi militer Israel.

Stasiun televisi Al Qahera News, Selasa (13/2/2024) silam melaporkan, Mesir menyatakan pemerintah mereka mengawasi secara seksama situasi yang terjadi di perbatasan dan Rafah, mengingat tentara Israel (IDF) sudah memulai serangan ke wilayah itu.

Baca juga: 387 Tapol-Napol di Aceh Timur Belum Menerima Bantuan Hingga Saat Ini

Baca juga: Polres Aceh Timur Edukasi Satwa Liar dan Larangan Penggunaan Senapan Angin

Baca juga: Direktur KSKK Kemenag RI Resmikan PTSP MTsN 2 Aceh Besar

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved