Salam
Menunggu Gebrakan PEMA dan BPKS
Kepada para pejabat baru PEMA, Pj Gubernur Aceh menegas-kan pentingnya tanggung jawab mereka untuk membawa PT PEMA mencapai tujuan mempercepat pertumb
SEBUAH gebrakan kembali dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah. Pada, Rabu (8/5/2024), Bustami melan-
tik pimpinan dan manajemen baru pada dua lembaga yang di-harapkan menjadi pembangkit ekonomi Aceh, yakni PT Pembangunan Aceh (PEMA) dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Di PEMA, Pj Gubernur Aceh selaku pemegang saham tunggal PT PEMA melantik Ir Faisal Saifuddin sebagai Direktur Utama; Lukman Age M.Soc, Sc sebagai Direktur Umum & Keuangan, Faisal Ilyas SE MM sebagai Direktur Pengembangan Bisnis, dan Almer Hafis Sandy ST sebagai Direktur Komersial.
Sementara di BPKS, Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah me-lantik Iskandar Zulkarnaen SE MSi PhD selaku Kepala BPKS, Abdul Manan SAg MH selaku wakil kepala BPKS, Suprijal Yusuf sebagai Deputi Umum BPKS, dan Jeliteng Pribadi SE MM MA PhD sebagai Deputi Komersial dan Investasi BPKS.
Kepada para pejabat baru PEMA, Pj Gubernur Aceh menegas-kan pentingnya tanggung jawab mereka untuk membawa PT PEMA mencapai tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mensejahterakan masyarakat Aceh.
Pesan dan harapan yang lebih panjang, disampaikan Pj Gu-bernur Aceh kepada pejabat baru di BPKS. Bustami mengingat-kan jajaran BPKS untuk bekerja dengan penuh semangat me-ngejar segala ketertinggalan tahun berjalan. Ia menegaskan, koneksitas Andaman, kerja sama dengan Pemerintah India, ini juga perlu diseriusi, serta tidak melupakan penjajakan investasi dengan berbagai negara lainnya.
Manajemen BPKS yang baru ini juga diamanahkan harus mampu menuntaskan berbagai regulasi yang diperlukan untuk pengembangan Kawasan. Gubernur juga mengingatkan perlu-nya perencanaan dan penganggaran yang proporsional untuk kawasan, serta harus adil antara Pulo Aceh dan Sabang.
BPKS perlu menjalin komunikasi yang baik dengan semua pi-hak, khususnya Dewan Kawasan Sabang dan pemerintah, de-ngan mitra di DPR RI, Komisi VI, serta wajib mempedomani dan menindaklanjuti semua rekomendasi dari BPK RI dan BPKP RI.
Terlepas dari kontroversi dan prokontra, pergantian pucuk pimpinan di PT PEMA dan BPKS ini sudah terjadi. Para pejabat-nya pun sudah ditetapkan dan sudah dilantik. Tentu dengan ba-nyak pertimbangan dari berbagai pihak.
Banyak dari kita mungkin tidak tahu, atau tidak mau tahu de-ngan sosok-sosok pemimpin baru di PEMA dan BPKS ini. Tapi, dari deretan gelar atau titel yang tertera di depan maupun di belakang nama mereka, tentu mereka bukanlah orang semba-rangan.
Terutama di pimpinan BPKS yang dua diantaranya menyan-dang gelar doktor luar negeri alias PhD, yakni Iskandar Zulkar-naen SE MSi PhD selaku Kepala BPKS, dan Jeliteng Pribadi SE MM MA PhD sebagai Deputi Komersial dan Investasi.
Maka, tidak salah jika kita menggantungkan harapan besar kepada mereka. Di tangan pejabat baru ini, PEMA dan BPKS harus menjadi penggerak roda perekonomian Aceh, yang bela-kangan ini terasa semakin sulit, seiring berkuranya dana otsus yang sebentar lagi juga bakal berakhir.
Manajemen baru PT PEMA harus berfokus pada pengembang-an ekonomi di tingkat daerah. Mereka mendukung pertumbuh-an bisnis lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menghasilkan pendapatan untuk pemerintah daerah. Jangan pernah lupa, PT PEMA adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Seharusnya, BUMD adalah sebuah perwujudan dari peran pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi daerah. Na-mun kenyataannya, banyak kasus memperlihatkan BUMD justru menjadi salah satu masalah keuangan daerah. Tidak hanya ga-gal menjadi sumber penerimaan, bahkan BUMD dapat membe-bani keuangan daerah.
Semoga, di bawah pimpinan manajemen baru ini, PEMA men-jadi BUMD yang menghasilkan, minimal seperti Bank Aceh yang telah bisa membuka lapangan kerja, berkontribusi bagi pere-konomian, serta membagikan dividen atau keuntungan kepada pemerintah daerah di Aceh. Buktikanlah, bahwa Anda berada di dalam manajemen PEMA, juga di manajemen BPKS, karena ke-butuhan, profesional, dan bisa serta mau bekerja, bukan kare-na “bagi-bagi kue kekuasaan atau hasil perjuangan”.
POJOK
Indonesia tamat, gagal ke Olimpiade Paris
Tetap semangat, setelah tamat bisa dimulai ulang
Faisal Saifuddin jadi Dirut PT PEMA, Iskandar Zulkarnaen Kepala BPKS
Selamat, jagalah semangat, jangan sampai kumat
Israel di Rafah kian brutal
Entah kapan Zionis ini tamat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.