Konflik Palestina vs Israel

AS Tawarkan Israel Kasih Tahu Tempat Sembunyi Yahya Sinwar dkk Para Pemimpin Hamas, Ini Syaratnya

Amerika Serikat (AS) menawarkan ke Israel terkait informasi tempat persembunyian para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dkk bila memenuhi syarat berikut.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Sean Rayford / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden AS, Joe Biden. Amerika Serikat (AS) menawarkan ke Israel terkait informasi tempat persembunyian para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dkk bila memenuhi syarat berikut. 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk melancarkan serangan besar-besaran di Rafah selama berbulan-bulan.

Alasan, operasi tersebut penting untuk mengalahkan Hamas yang memiliki empat dari enam batalyon aktif yang tersisa di kota tersebut.

Diketahui Israel melancarkan operasi untuk mengambil alih Penyeberangan Rafah di sisi Palestina awal pekan lalu.

Penyeberangan tersebut telah ditutup, dan Israel tidak memberikan jadwal pembukaan kembali untuk pengiriman bantuan.

Gedung Putih pada Jumat lalu mengatakan, AS tidak percaya kampanye tersebut merupakan operasi militer skala besar di kota yang padat penduduk.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan, serangan ke Rafah akan membuatnya menghentikan pengiriman senjata ofensif ke Israel.

Dia sudah menahan pengiriman bom dengan muatan tinggi pekan lalu di tengah kekhawatiran tersebut akan digunakan di Rafah.

Di sisi lain, Kabinet keamanan Israel melakukan pemungutan suara pada Kamis lalu untuk menyetujui perluasan operasi Rafah.

Perang di Gaza meletus dengan pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober, ketika ribuan pejuang Islam menyerbu perbatasan ke Israel melalui darat, udara dan laut.

Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 252 orang.

Bersumpah untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan kampanye militer skala besar di Gaza yang bertujuan untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan kelompok pejuang Islam tersebut.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan hampir 35.000 orang telah meninggal dalam perang yang terjadi di Palestina.

Inggris Tak Dukung Israel soal Serangan ke Rafah

Sementara diberitakan sebelum, dulu jadi kawan, kini Inggris tak lagi dukung Israel, ini persoalannya.

Diketahui selama ini Inggris merupakan salah satu yang mendukung Israel melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina dengan dalih penumpasan Hamas.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved