Konflik Palestina vs Israel

AS Tawarkan Israel Kasih Tahu Tempat Sembunyi Yahya Sinwar dkk Para Pemimpin Hamas, Ini Syaratnya

Amerika Serikat (AS) menawarkan ke Israel terkait informasi tempat persembunyian para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dkk bila memenuhi syarat berikut.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Sean Rayford / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden AS, Joe Biden. Amerika Serikat (AS) menawarkan ke Israel terkait informasi tempat persembunyian para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dkk bila memenuhi syarat berikut. 

Kini, secara terbuka Menteri Luar Negeri Inggris menolak serangan yang dilakukan Israel ke Rafah tanpa rencana jelas dengan tujuan menyelamatkan banyak nyawa di sana.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan, Israel tidak boleh melakukan serangan di kota Rafah di Gaza tanpa rencana yang jelas untuk melindungi warga sipil sebagaimana dilansir dari Times of Israel, Minggu (12/5/2024).

Dalam wawancaranya dengan media terkemuka Inggris Sky News dan BBC, Menlu Inggris itu menekankan bahwa pihaknya tidak akan mendukung operasi militer Israel di Rafah.

Kecuali jika operasi tersebut dapat menjamin keselamatan dan perlindungan bagi orang-orang yang tidak ikut berperang.

"Agar terjadi serangan besar-besaran di Rafah, harus ada rencana yang jelas tentang bagaimana Anda menyelamatkan nyawa," kata Cameron kepada Sky News.

"Bagaimana Anda memindahkan orang-orang, bagaimana Anda memastikan mereka diberi makan, Anda memastikan bahwa mereka memiliki obat-obatan dan tempat berlindung dan segalanya," sambungnya.

“Kami belum melihat rencana seperti itu, jadi kami tidak mendukung serangan seperti itu,” tambahnya.

Pasukan Israel menentang perlawanan internasional yang meluas pada pekan lalu dengan memasuki wilayah timur kota tersebut.

Pihaknya efektif menutup jalur bantuan utama dan menghentikan lalu lintas melalui jalur lain setelah pasukan Israel di perbatasan menjadi sasaran serangan roket Hamas yang mematikan dari Rafah.

Pemerintah menginstruksikan penduduk di beberapa daerah untuk mengungsi.

Kemudian pada akhir pekan, pihaknya menambahkan lebih banyak daerah yang harus dikosongkan dari warga non-kombatan.

Israel mengatakan, sebanyak 300.000 orang telah meninggalkan kota di wilayah Palestina tersebut sejak tentara mulai mendesak warga untuk meninggalkan kota tersebut pekan lalu.

Sementara Menlu Inggris, David Cameron mengatakan Israel perlu berbuat lebih baik dalam mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

“Saya telah berkali-kali mengatakan bahwa saya tidak puas dengan tindakan yang diambil Israel atas bantuan kemanusiaan,” kata Cameron.

Namun masalahnya, katanya, kembali ke Hamas yang tidak menerima proposal baru-baru ini mengenai gencatan senjata sementara yang mencakup pembebasan sandera Israel.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved