Konflik Palestina vs Israel
Memalukan! Sersan Mayor Israel Tewas usai Amunisi Meledak Sendiri, IDF: Kesalahan Tragis
Sersan Mayor (res), Ran Yavetz menjadi prajurit keenam Israel yang tewas setelah insiden penyerangan di Jabaliya, Palestina, Kamis (16/5/2024).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Diketahui tank-tank terus bergerak maju ke jantung Jabaliya di Gaza utara pada Kamis kemarin.
Pasukan IDF menghadapi roket anti-tank dan bom mortir yang terkonsentrasi dari pejuang Hamas, demikian laporan warga Palestina.
Israel mengatakan pihaknya telah memusnahkan banyak pria bersenjata di Jabaliya namun tidak memberikan komentar baru mengenai perkembangan di sana pada hari Kamis.
Sementara penduduk Rafah melaporkan adanya pemboman besar-besaran oleh Israel.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan, lebih banyak tentara akan dikerahkan di kota paling selatan Gaza, yang menjadi fokus kekhawatiran internasional yang intens.
"Operasi ini akan dilanjutkan dengan pasukan tambahan yang akan memasuki [daerah tersebut]," kata Gallant.
"Beberapa terowongan di daerah tersebut telah dihancurkan oleh pasukan kami dan lebih banyak lagi terowongan akan segera dihancurkan,” kata sambungnya.
Di sisi lain pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri menjawab kelompok pejuang pro-Palestina akan membela rakyatnya dengan segala cara.
Israel mengatakan empat dari enam batalyon Hamas yang tersisa kini berada di Rafah bersama dengan para sandera yang diculik pejuang Islam tersebut pada 7 Oktober 2023.
Namun Israel menghadapi tekanan internasional untuk tidak menyerang kota tersebut, tempat ratusan ribu warga sipil Palestina yang mengungsi berlindung di tengah perang yang sedang berlangsung.
Dua batalyon Hamas lainnya masih berada di Gaza tengah, di kamp Nuseirat dan Deir al-Balah.
PBB mengatakan bahwa lebih dari 600.000 warga Gaza telah meninggalkan kota tersebut sejak IDF memulai operasi di sana pekan lalu dengan mengambil alih perbatasan Rafah di sisi Palestina.
Afrika Selatan pada Kamis kemarin meminta Mahkamah Internasional untuk menghentikan kampanye militer IDF di Rafah dan di seluruh Gaza.
Alasannya karena Israel mempunyai niat melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Mengutip komentar Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang dikutip Haaretz pada akhir April lalu yang mengatakan, Rafah dan sekitarnya akan dimusnahkan total.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.