Konflik Palestina vs Israel
Memalukan! Sersan Mayor Israel Tewas usai Amunisi Meledak Sendiri, IDF: Kesalahan Tragis
Sersan Mayor (res), Ran Yavetz menjadi prajurit keenam Israel yang tewas setelah insiden penyerangan di Jabaliya, Palestina, Kamis (16/5/2024).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
“Tidak ada tindakan setengah-setengah. Rafah, Deir al-Balah, Nusseirat – pemusnahan total,” kata Bazalel.
Hal ini menurutnya sebagai bukti niat genosida Israel, Jaksa Tembeka Ngcukaitobi juga memutar video tentara IDF sebelum memasuki kota Gaza selatan sambil berdoa dan kemudian bernyanyi, “Kami akan membongkar Rafah.”
Afrika Selatan mengatakan kepada pengadilan tinggi PBB bahwa serangan Rafah adalah bagian dari akhir penghancuran Gaza.
Israel membantah tuduhan genosida di Gaza dan mengatakan pihaknya telah mematuhi perintah pengadilan sebelumnya untuk meningkatkan bantuan.
Israel akan menanggapi Afrika Selatan pada sidang hari Jumat.
IDF mulai mengirimkan pasukan ke Rafah pada 7 Mei 2024.
IDF mengatakan bahwa pasukan Unit Pengumpulan Intelijen Tempur ke-414 menemukan beberapa peluncur roket dengan proyektil jarak jauh pada hari Kamis.
Peluncur tersebut, beberapa di antaranya digunakan dalam serangan terhadap kota-kota Israel dalam beberapa bulan terakhir, ditemukan dan dihancurkan menggunakan drone, kata militer.
Di wilayah lain di Rafah, IDF mengatakan pasukannya menemukan lokasi peluncuran roket lain dengan puluhan peluncur, sebelum tempat itu juga dihancurkan.
Situs ini juga telah digunakan dalam serangan baru-baru ini terhadap kota-kota Israel, termasuk serangan minggu lalu di Beersheba, demikian menurut militer.
Diketahui perang di Gaza meletus setelah pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober 2024, yang menyebabkan ribuan pejuang pro-Palestina menyerbu melintasi perbatasan ke Israel.
Dalam serangan tersebut, Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 252 warga Israel/
Israel telah berjanji untuk melenyapkan Hamas untuk memastikan mereka tidak lagi menjadi ancaman/
Namun juga terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan kelompok tersebut yang bertujuan untuk memperpanjang gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tahanan keamanan Palestina.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 35.000 orang di Jalur Gaza telah meninggal dalam pertempuran tersebut.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.