Kupi Beungoh
Generasi Z dan Peradaban Islam Amerika
Kisah perubahan agama di Amerika, sering kali dianggap sebagai akibat dari keputusan dibuat oleh generasi muda yang hidup dengan nilai-nilai berbeda.
Bagi Generasi Z, beragama menimbulkan perasaan kesepian dan isolasi sosial karena mayoritas Generasi Z agama menjadi sesuatu yang asing dan tidak logis.
Ketaatan dan afiliasi keagamaan Amerika terus menunjukkan dinamisme dan perubahan yang signifikan.
Meskipun pandemi ini telah mengubah praktik keagamaan secara dramatis selama beberapa waktu, hanya ada sedikit bukti adanya perubahan agama yang substantif, kematian dan rasa takut selama masa pandemi tidak mendorong Generasi muda untuk kembali atau mencari agama.
Salah satu perubahan paling signifikan dalam pola perubahan agama adalah meningkatnya warga Amerika yang tidak beragama.
Saat ini, hampir dua pertiga (65 persen) orang Amerika yang melaporkan tidak memiliki afiliasi keagamaan pada masa kanak-kanak mengatakan bahwa mereka tetap tidak beragama hingga dewasa.
Pola ini juga terlihat dari generasi ke generasi.
Diantara Generasi Z, 43 persen yang kini tidak beragama mengaku bahwa mereka dibesarkan di rumah tangga yang tidak beragama.
Yang paling membedakan generasi Z dengan generasi sebelumnya bukan karena generasi Z lebih cenderung meninggalkan agama masa kecilnya, namun banyak di antara mereka yang kurang memiliki didikan agama.
Pihak gereja mengalami kegalauan serius kerena minat warga Amerika terhadap gereja terus menurun drastis.
Kemorosatan minat agama warga Amerika hasil penelitian Daniel A. Cox peneliti senior di bidang jajak pendapat dan opini publik di American Enterprise Institute dan direktur Survey Center on American Life.
Cox sudah sangat berpergalaman dan terpercaya dalam penelitian politik, budaya, identitas pemuda, dan agama. Tapi kisahnya berbeda dengan perkembangan Islam di Amerika.
Islam Melonjak Drastis di Amerika
Bill Clinton, pada “Acara Buka Puasa Ramadhan Tahunan,” Kantor Sekretaris Pers Gedung Putih, 22 November 2000. Mengatakan ;Kami menyambut Islam di Amerika.
Hal ini memperkaya negara kita dengan ajaran Islam tentang disiplin diri, kasih sayang, dan komitmen terhadap keluarga.
Hal ini memperdalam rasa hormat Amerika terhadap umat Islam di dalam negeri dan di seluruh dunia.
Potret Toleransi Agama di Aceh: Imelda Purba Nyaman Berbisnis Buah-buahan di Pasar Lambaro |
![]() |
---|
Untuk Tiga Perempuan Seniman Aceh: Benarkah Aturan Jilbab Syariat Islam Merendahkan Perempuan? |
![]() |
---|
Mengapa Mendirikan Fakultas Kedokteran di UTU? |
![]() |
---|
Prof Jarjani Usman: Representasi Gen X yang Optimistis dan Anti FOMO |
![]() |
---|
MIGAS Mengalir ke Medan, Kemiskinan Mengendap di Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.