Berita Aceh Timur
Harga Kakao Naik Tajam, Tapi Petani Aceh Timur Sudah Beralih Tanam Sawit, Sering Diserang Hama
Kenaikan kakao disebabkan oleh tingginya permintaan, sementara produksi kakao nihil karena serangan hama yang menyebabkan gagal panen.
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Plt Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur, Darmawan, dalam laporannya, mengungkapkan harga jual kakao saat ini mencapai Rp120 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya hanya Rp32 ribu per kilogram, Senin (27/5/2024) .
Kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan, sementara produksi kakao nihil karena serangan hama yang menyebabkan gagal panen.
"Ketersediaan kakao di tempat kita tidak banyak karena para petani sudah beralih menanam sawit, faktornya ini karena kakao sering di serang hama, dan gagal panen," ujarnya.
Darmawan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan ulang terkait lahan kakao yang masih tersisa untuk menyelamatkan pohon kakao. Namun, terbatasnya anggaran menjadi kendala saat ini.
Ia menjelaskan bahwa produksi kakao di tahun 2023 mencapai 6,57 ton dengan luas lahan seluas 13.572 hektar.
Sentral produksinya terletak di Kecamatan Ranto Peureulak, Peunaron, dan Darul Ihsan, yang melibatkan sekitar 12.145 petani.
Baca juga: Respon Pasar Positif, Aceh Tamiang Kembangkan Kakao
Sementara itu, produksi pinang pada tahun yang sama mencapai 1.757 ton dengan luas lahan 2.842 hektar, yang dikelola oleh 12.578 petani.
Sentral produksi pinang berada di Kecamatan Peunaron, Ranto Peureulak, Simpang Ulim, dan Pante Bidari.
Salah satu pedagang Kakao di Aceh Timur, Wanda menceritakan kakao yang diserang hama berwarna hitam dan membusuk. Jika sudah begitu pembeli tidak akan membeli lagi kakao tersebut.
Sehingga menyebabkan petani kakao mempertimbangkan untuk melanjutkan tanamannya.
Sementara itu iya menerangkan bahwa harga pinang saat ini turun karena permintaan pasar yang berkurang.
"Harga jual pinang juga mengalami penurunan drastis, dari Rp25 ribu menjadi Rp4 ribu per kilogram, karena permintaan pasar yang berkurang," ucapnya.
Untuk diketahui serangan hama pada kakao dapat disebabkan oleh beberapa faktor, berikut beberapa penyebabnya
Hama inang atau kutu putih Kakao (Aleurotrachelus cruzi), Kutu putih ini menyerang daun dan mengeluarkan cairan manis yang menarik semut. Serangan kutu putih dapat mengurangi produktivitas tanaman.
Ulat Kakao, memakan daun dan bunga kakao, menyebabkan kerusakan pada tanaman.
Baca juga: Disaat Barang di Abdya Langka, Harga Kakao di Medan Tembus Rp 139.800
Tungau Kakao, menghisap cairan sel tanaman, mengakibatkan daun menguning dan mengering.
Ada juga yang sebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kelembaban tinggi, lingkungan yang lembap memfasilitasi perkembangan hama seperti jamur dan kutu.
Suhu ekstrem, dapat memengaruhi kesehatan tanaman dan memicu serangan hama.
Kondisi tanah, tanah yang kurang subur dapat melemahkan tanaman dan membuatnya lebih rentan terhadap serangan hama.
Tanah yang tergenang air dapat menyebabkan akumulasi kelembaban dan memperburuk kondisi tanaman. Pemupukan tidak tepat, dapat mempengaruhi ketahanan tanaman terhadap hama.
Serta lengelolaan lahan yang buruk, praktik pertanian yang tidak baik, seperti tidak membuang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, dapat memperbesar.
Baca juga: Siapa Satria Robi Saputra? Putra Eks Bupati Cirebon Ikut Diseret dalam Kasus Vina: Saya Difitnah
| Siswi SMAN 1 Nurussalam Perwakilan Aceh Timur Juara MTQ Ke-37 Aceh di Pidie Jaya |
|
|---|
| Beda dari Pertamina, Pihak SPBU Sebut Kuota Solar untuk Aceh Timur Dipangkas Sebabkan Antrean |
|
|---|
| Aceh Timur Raih Juara Dua Lomba Memasak Serba Ikan di Tingkat Provinsi |
|
|---|
| Pertamina Bantah Solar Langka di Aceh Timur, Antrian Karena Pindah SPBU |
|
|---|
| Lugas! Bupati Al-Farlaky Beri Waktu Satu Bulan Bagi Dapur MBG Mengurus SLHS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/kakao-7.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.