Kisah Inspiratif

Kisah Sukses Azmi, Penjual Mie Sop Legend Takengon, Raup Cuan Jutaan hingga Berdayakan 10 Karyawan

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Begitu kata Ichwanul Azmi, penjual mie sop daging di Jalan Abdul Wahab, Kota Takengon, Aceh. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Seorang karyawan wanita di warung mie sop daging sedang memperlihatkan QR Barcode pembayaran digital QRIS di kedai 'Salmalero Cantino' Takengon, Selasa (21/5/2024). 

Menurutnya, bukan suatu hal yang tidak mungkin saat usaha dibarengi dengan doa hingga menuai keberhasilan. 

Omzet Penjualan Mie Sop Daging

Menurut Azmi, saat ini dia cukup bersyukur dengan penghasilan yang didapatkan dari berjualan mie sop daging.

Per harinya, warung mie sop ini menghasilkan Rp. 7-10 juta.

“Omzet per harinya, kalau kotor per hari Rp.7 juta hari biasa, kalau weekend mau sampai 10 juta dalam sehari,” terang Azmi. Adapun harga per porsinya dibanderol Rp.15-25 ribu. 

Omzet tersebut digunakan untuk perpuataran modal, gaji karyawan, bahan baku dan operasional.

Untuk bahan baku sendiri, Azmi menggunakan daging kerbau. Per harinya Azmi membeli 15 kilogram daging.

Mengingat Takengon adalah penghasil kerbau, sehingga daging kerbau menjadi pilihan Azmi dalam sajian mie sopnya dan menjadi ciri khas tersendiri.

Untuk menambah kenikmatan makan mie sop, Azmi juga menyediakan aneka gorengan, telur hingga perkedel kentang.

Ia mengatakan sejak awal untuk usaha mie sop dari modal sendiri, dari mulai usaha kecil-kecil hingga mempunyai tempat menetap dan membesarkan usaha mie sop daging miliknya.

Dari berjualan mie sop daging kata Azmi, saat ini sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya, memenuhi kebutuhan rumah tangga dan yang paling penting menurut Azmi bisa bermanfaat untuk orang lain terutama di lingkungan sosial dengan membuka lapangan kerja.

Termasuk saat ini dia telah mempekerjakan total 10 karyawan dengan rincian delapan orang adalah karyawanan tetap sementara tiga orang lainnya merupakan karyawan lepas yang akan digunakan saat hari libur tiba.

“Bersyukur sekali dari penjualan ini bisa digunakan dalam banyak hal, kalau untuk pribadi bisa menyekolahkan anak dan bisa memiliki beberapa kebutuhan rumah tangga. Rumah sandang dan pangan. Alhamdulillah tercukupi dan kalau untuk sosial saya bisa membantu membuka lapangan kerja bagi beberapa karyawan," timpal Azmi.

Membuka Pembayaraan Uang Digital QRIS

Berbeda jauh dengan anggapan orang yang mengira warung mie sop masih cenderung tradisional, namun kini tampaknya banyak warung mie sop sudah digitalisasi dalam sistem pembayarannya.

Sistem transaksi di warung mie sop milik Azmi ini sudah membuka pembayaran uang digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Azmi mengatakan, awalnya dia membuka QRIS karena anjuran dari pihak bank sejak satu tahun terakhir.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved