Konflik Rusia vs Ukraina
Vladimir Putin Ancam NATO dan Barat yang Berupaya Serang Rusia: Ada Konsekuensi Serius
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Kiev seharusnya diizinkan menetralisir markas militer Rusia tempat mereka menembakkan rudal ke Kiev.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak negara-negara Barat mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia.
Macron menyerukan agar sekutu-sekutu Ukraina melonggarkan pembatasan senjata-senjata jarak jauh canggih yang telah dikirimkan Barat ke Kiev.
Hal tersebut disampaikan Macron ketika mengadakan kunjungan luar negeri ke Jerman dan bertemu Kanselir Olaf Scholz.
"Kami menilai kita harus mengizinkan (Ukraina) untuk menetralkan situs-situs militer (Rusia) dari tempat diluncurkannya rudal," kata Macron dikutip Associated Press, Selasa (28/5/2024).
"Jika kita memberi tahu (Ukraina) tidak berhak menyerang titik tersebut dari tempat ditembakkannya rudal, sebenarnya kita memberi tahu mereka bahwa kita mengirimkan senjata ke kalian, tetapi kalian tidak boleh mempertahankan diri."
Izin Ukraina menggunakan senjata kiriman Barat untuk menyerang target di wilayah Rusia telah menjadi isu hangat sejak Moskow meluncurkan invasi berskala penuh ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Pemimpin negara Barat umumnya enggan mengizinkan serangan tersebut, khawatir akan memprovokasi Presiden Rusia Vladimir Putin lebih jauh.
Putin sendiri berulangkali mengancam bahwa keterlibatan langsung negara-negara Barat dalam perang Rusia-Ukraina mengarah ke konflik nuklir berskala besar.
Belakangan ini, sejumlah pemimpin Barat menyerukan agar sekutu Ukraina mengizinkan Kiev bertindak lebih jauh dengan bantuan senjata.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pun menyerukan agar negara-negara anggota melonggarkan pembatasan penggunaan senjatanya oleh Ukraina.
"Hak pertahanan diri termasuk menyerang target sah di luar Ukraina," kata Stoltenberg.
Akan tetapi, sejumlah sekutu Ukraina lain memutuskan untuk menahan diri terkait senjata jarak jauh.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan Ukraina berhak mempertahankan diri sesuai hukum internasional, tetapi enggan menjawab apakah Berlin akan mengizinkan senjatanya digunakan menyerang wilayah Rusia.
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby juga menyebut Washington belum mengubah kebijakan terkait Ukraina, termasuk larangan penggunaan senjata AS untuk menyerang wilayah Rusia.
"Kami tidak mendukung atau mengizinkan pengunaan senjata yang dipasok AS untuk menyerang ke dalam Rusia," kata Kirby.
Serangan Drone Ukraina Hantam Kilang Minyak Krasnodar Rusia, Empat Orang Terluka |
![]() |
---|
Serangan Mematikan Rusia di Kiev Ukraina Tewaskan 31 Orang, Gedung 9 Lantai Runtuh |
![]() |
---|
Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 16 Orang, Zelenskyy Serukan Pergantian Rezim Moskow |
![]() |
---|
Kejamnya Rusia, Siksa Tentara Desersi, Diikat di Pohon, Biarkan Diserang Drone |
![]() |
---|
Serangan Drone dan Rudal Rusia Hancurkan Tiga Peluncur Rudal Patriot dan Radar Ukraina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.