Berita Aceh Utara

Geliat Pelabuhan Krueng Geukueh, Harapan Baru di Ujung Barat Indonesia

Lelaki-lelaki perkasa itu adalah warga lokal di sekitar Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang selama ini menjadikan geliat pelabuhan sebagai ...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Foto: Dishub Aceh
Kapal kargo curah saat sedang memuat cangkang kelapa sawit di Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe, Aceh. Cangkang sawit akan diekspor ke Jepang sebagai bahan baku pembangkit listrik. 

Lelaki-lelaki perkasa itu adalah warga lokal di sekitar Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang selama ini menjadikan geliat pelabuhan sebagai sumber rezeki.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Hari itu matahari di Kota Lhoksemawe terik menyengat, dari arah perairan Selat Melaka, satu unit kapal berbobot raksasa bergerak perlahan masuk ke kolam labuh.

Di ujung buritan kapal, baling-baling menghasilkan buih yang memutih, menandakan kapal memang berukuran jumbo.

Dalam hitungan menit, dipandu kru pelabuhan, kapal merapat ke dermaga utama.

Di sisi dermaga, puluhan lelaki tampak tak beranjak dari bawah paparan sinar matahari.

Menggunakan rompi hijau-kuning dan helm, mereka tampak sumringah menyambut kedatangan kapal tersebut.

Bagi mereka, kedatangan kapal ukuran jumbo, apalagi berbendera asing, akan memberikan secercah harapan baru.

Lelaki-lelaki perkasa itu adalah warga lokal di sekitar Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang selama ini menjadikan geliat pelabuhan sebagai sumber rezeki.

Kapal dengan paduan warna biru merah berjenis kargo curah atau bulker itu diketahui datang dari Jepang.

Dalam dua tahun terakhir, Pelabuhan Krueng Geukueh memang kian menggeliat, seiring pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelindo Multi Terminal, yang merupakan anak usaha Pelindo dengan fokus pada aktivitas non-peti kemas.

Kapal-kapal besar mulai terlihat sibuk ke luar masuk.

Krueng Geukueh bisa dikatakan pelabuhan yang tersibuk di Aceh.

Baca juga: Pelindo Berharap Pengusaha Aceh Manfaatkan Pelabuhan Krueng Geukueh untuk Ekspor Impor 

Pada hari itu, kapal dengan nama lambung Sun Brave datang ke Pelabuhan Krueng Geukueh untuk mengangkut cangkang sawit.

Siang malam, truk-truk fuso bergerak memndahkan cangkang dari gudang ke dermaga, mesin crane raksasa meraung-raung mengangkat material ke dalam bungker kapal.

Sudah dua tahun terakhir, ekspor cangkang sawit memang jadi primadona Pelabuhan Krueng Geukueh.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved