Kupi Beungoh
Shalat Jumat Berjamaah: Peluang Emas Meraih Pahala Haji bagi Muslim yang Kurang Mampu
Shalat Jumat berjamaah adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan setiap hari Jumat.
Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim, namun perjalanan menuju Tanah Suci penuh tantangan dan hambatan. Biaya yang sangat tinggi menjadi salah satu hambatan utama, mencakup tiket pesawat, akomodasi, transportasi, makanan, dan biaya administrasi.
Bagi banyak Muslim di negara dengan ekonomi kurang berkembang, biaya ini memberatkan dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkannya. Kuota haji yang terbatas juga membuat calon jemaah harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan giliran.
Faktor kesehatan menjadi hambatan penting, karena haji memerlukan fisik yang kuat untuk melakukan banyak kegiatan fisik.
Bagi yang lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, haji bisa sangat menantang. Bahkan bagi yang sehat, perubahan cuaca ekstrem dan keramaian bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Keterbatasan waktu juga menjadi tantangan, terutama bagi yang bekerja dan sulit mendapatkan cuti panjang. Selain itu, situasi politik dan keamanan bisa mempengaruhi pelaksanaan haji.
Ketidakstabilan politik di negara asal atau negara-negara transit, serta kondisi keamanan di Arab Saudi, bisa menjadi penghalang.
Dengan berbagai tantangan tersebut, tidak semua Muslim mampu menunaikan haji. Oleh karena itu, Islam memberikan alternatif melalui ibadah lain seperti shalat Jumat, yang dalam beberapa hadits disebutkan bisa memberikan pahala setara dengan haji bagi mereka yang kurang mampu.
Motivasi untuk Muslim yang Belum Mampu Berhaji
Bagi Muslim yang belum mampu menunaikan ibadah haji, ada banyak cara untuk tetap mendapatkan pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ibadah shalat Jumat, yang dalam beberapa hadits disebutkan pahalanya bisa setara dengan haji jika dilaksanakan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
Persiapan dan adab yang baik pada hari Jumat, seperti mandi, bersuci, memakai wewangian, dan mendengarkan khutbah dengan khusyuk, dapat menghapus dosa selama satu minggu penuh, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi.
Hal ini memberikan peluang besar bagi setiap Muslim untuk meraih pahala dan pengampunan.
Para ulama juga mengajarkan bahwa ibadah-ibadah lainnya, seperti berpuasa, bersedekah, dan berbuat kebaikan, bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala besar.
Allah SWT memberikan banyak jalan bagi hamba-Nya untuk mendapatkan keberkahan dan pahala, meskipun belum mampu berhaji. Dengan meningkatkan kualitas ibadah sehari-hari, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan menjaga hubungan baik dengan sesama, setiap Muslim pasti dapat meraih pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banda Aceh, 31 Mei 2024
Penulis, T. M. Akhsanul Khalis Mahasiswa KPI FDK UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan Anggota Humas Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah Aceh (IMADA) Email: tmakhsanul@gmail.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.