Berita Lhokseumawe
Konsultan Hukum Kritik Keras Rencana Pemotongan Gaji Tapera, Ini Alasannya
Pemerintah tidak seharusnya memaksakan potongan gaji untuk tujuan yang tidak semua pekerja butuhkan
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Salah satu poin utama kritik Dr Bukhari adalah ketidakcukupan dana Tapera untuk memenuhi kebutuhan perumahan dalam jangka pendek.
"Hasil pemotongan melalui Tapera tidak mencukupi kecuali ditabung sampai 100 tahun.
Ini jelas tidak realistis dan hanya akan menjadi beban tambahan bagi pekerja tanpa memberikan manfaat yang signifikan dalam waktu yang wajar."
Ia menegaskan perlunya kajian ulang terhadap kebijakan pemotongan gaji untuk Tapera.
Ia mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan mencari solusi yang lebih adil dan relevan dengan kebutuhan individu pekerja.
"Pemerintah harus mendengar suara masyarakat dan tidak memaksakan kebijakan yang justru menambah beban finansial bagi para pekerja," tutupnya.(*)
Baca juga: Kisah Petani Pidie Naik Haji, Dulu Daftarkan 4 Orangtua,Kini Naik Haji Menuntun Ibu Berusia 90 Tahun
Ini 11 Nama yang Menjadi Kadis Hasil Lelang Jabatan di Lhokseumawe |
![]() |
---|
FK Unimal Gelar Research Workshop Internasional Bersama University Malaysia |
![]() |
---|
Ini Rincian Formasi yang Diajukan Pemko Lhokseumawe untuk PPPK Paruh Waktu ke Kemenpan RB |
![]() |
---|
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar Raih BAZNAS Award 2025, Ini Sebabnya |
![]() |
---|
Baru 4 Gampong di Lhokseumawe Tuntas Cairkan Dana Desa Tahap II Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.