Irwan Tewas Usai Ditangkap Polres Batubara, Diduga Dianiaya, Keluarga Lapor ke Propam Polda Sumut

Irwan alias Ferdus warga Kabupaten Batubara tewas dua hari setelah ditangkap personel Sat Narkoba Polres Batubara.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Nurhasanah, adik Irwan alias Ferdus, warga Batubara yang tewas 2 hari setelah ditangkap Polisi karena narkoba, Selasa 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Irwan alias Ferdus warga Kabupaten Batubara tewas dua hari setelah ditangkap personel Sat Narkoba Polres Batubara.

Keluarga menduga korban tewas dianiaya oleh oknum polisi saat penangkapan.

Hal itu dibuktikan dengan sejumlah luka yang ditemukan pada bagian tubuh korban.

Karena ada kejanggalan dengan kematian Irwan, pilhak keluarga melapor ke Propam Polda Sumut.

Dari informasi yang didapat keluarga, Irwan ditangkap pada 18 Mei lalu dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 Mei setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Adik korban, Nurhasanah menjelaskan, saat ditangkap pada 18 Mei sekira pukul 19:00 WIB, abangnya sedang berada di atas kapal bersama tiga rekannya Upri, Agus dan Batak sedang minum minuman tradisional jenis tuak.


Tiba-tiba personel Polisi dari Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Batubara datang dan disebut langsung memukul abangnya dan berusaha menangkapnya.

"Saat penangkapan ada 4 orang termasuk Abang saya dan 3 orang teman-temannya. Diantara 3 orang itu kawannya bilang bahwa di dalam sampan ada dua oknum polisi datang langsung ke arah abang saya untuk memukul sampai jatuh ke sungai,"kata Nurhasanah di kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Selasa (4/6/2024).

Sekitar pukul 20:00 WIB, usai penangkapan keluarga korban mendapat kabar kalau korban ditangkap Polisi.

Kemudian mereka mencari keberadaan korban ke kantor Polisi Polsek Medang Deras guna memastikan informasi tersebut. Ternyata mereka tidak bisa melihat korban karena ramai warga.

Baca juga: Siswa SMP di Kota Batu Tewas Dikeroyok, 5 Remaja Ditangkap Polisi, Ini Peran Mereka

Keesokan harinya, 19 Mei Kepala Lingkungan (Kepling) datang ke kediaman Nurhasanah meminta Kartu Keluarga (KK) dan menyarankan jika mereka ingin melihat korban usai ditangkap dataoke Polsek.

 
Tapi sayangnya ketika datang, mereka mendengar kabar kalau abangnya sudah dibawa ke Polres Batubara pada malam harinya. Akhirnya mereka pun pulang.

Setibanya di rumah, kepala lingkungan kembali datang. Kali ini meminta nomor handphone dengan alasan Kapolres Batubara mau menelepon.

Kemudian ia pun diminta datang ke Polres Batubara bersama saudaranya.

Setibanya di Polres, ternyata abangnya sudah berada di rumah sakit.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved