Citizen Reporter

Berkah Baitul Asyi untuk Jemaah Haji Aceh

Penyerahan bantuan yang dilakukan di Hotel Lulua Al Mashaer Misfalah Mekkah itu ikut diliput oleh berbagai media di tanah air dan beritanya juga sudah

Editor: mufti
IST
M. ZUBAIR, M.H., Jemaah Haji Aceh Kloter 2 asal Bireuen, melaporkan dari Makkah, Saudi Arabia 

M. ZUBAIR, M.H., Jemaah Haji Aceh Kloter 2 asal Bireuen, melaporkan dari Makkah, Saudi Arabia

Minggu, 2 Juni lalu jemaah haji kloter 2 asal Bireuen menerima bantuan uang saku dari Badan Wakaf Baitul Asyi sebesar 1.500 rial Saudi Arabia atau setara dengan 6 juta rupiah per orang.

Penyerahan bantuan yang dilakukan di Hotel Lulua Al Mashaer Misfalah Mekkah itu ikut diliput oleh berbagai media di tanah air dan beritanya juga sudah tersiar pada tanggal 3 Juni 2024.

Syek Abdul Latif Boltou selaku Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi pada saat penyerahan wakaf tersebut memberi penjelasan dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh salah seorang Indonesia yang juga Pengurus Baitul Asyi. Bahwa Habib Bugak sangat cinta kepada warga Aceh sehingga wakaf tersebut masih berlangsung hingga kini meski 200 tahun sudah berlalu.

Habib Bugak adalah seorang warga Arab yang pernah tinggal di Aceh pada era 1800-an, kira-kira abad ke-18. Dia mengumpulkan orang-orang dermawan—termasuk di dalamnya saudagar Aceh yang merantau ke Tanah Suci—lalu mereka bersama-sama berkomitmen untuk berwakaf.

Wakaf mereka berbentuk tempat tinggal untuk para jemaah haji asal Aceh yang terletak di dekat Masjidil Haram, Makkah.

Makkah sendiri (bentuk tak bakunya Mekkah), secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah, salah satu kota suci Islam dan ibu kota Provinsi Makkah, Arab Saudi.

Kota ini terletak 70 km ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil 277 meter di atas permukaan laut. Populasi terakhir yang tercatat berjumlah 2.150.000 jiwa pada tahun 2023.  Sedangkan luas Provinsi Makkah hanya 1.200 km⊃2;.

Dalam perkembangannya kini, wakaf Habib Bugak dan kawan-kawan bertambah menjadi beberapa unit hotel yang terletak di Makkah. Lebih dari dua abad sudah Baitul Asyi memberikan manfaat kepada jemaah haji Aceh melalui pengelolaan wakaf yang didasari sikap Amanah dan integritas tinggi. Hasil yang diperoleh menjadi berkah yang kemudian disalurkan kepada tamu Allah yang bermunajat dengan sungguh-sungguh di Tanah Suci.

Wakaf itu sangat besar pahalanya karena dapat dimanfaatkan untuk keistikamahan ribuan tamu Allah yang datang dari Serambi Makkah ke Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam ke-5.

Jemaah haji asal Aceh yang menerima wakaf tersebut bersuka cita menerimanya sebagaimana hasil wawancara berbagai macam media nasional yang meliput kegiatan penyerahan wakaf tersebut beberapa hari lalu.

Penerima wakaf uang dan satu Al-Qur'an per orang mengungkapkan rasa harunya serta senang saat diwawancarai media karena mereka mendapat bantuan di saat mereka membutuhkan.

Sementara itu, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejehteraan Setda Aceh, Yusrizal yang turut hadir pada saat pembagian wakaf itu mengatakan, Pemerintah Aceh sangat mendukung usaha yang dilakukan Baitul Asyi untuk membantu umat.

Dia berharap, wakaf itu bisa menjadi contoh bagi warga Aceh untuk terus berbuat kebaikan. “Semoga dapat memotivasi kita sekalian untuk tetap berwakaf dalam bentuk apa pun dan sekecil apa pun,” ucap Yusrizal.

Lebih lanjut Yusrizal mengatakan, Pemerintah Aceh awalnya mendata warganya yang akan pergi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dan data tersebut lalu dikirim ke nazir atau pengelola wakaf. Selanjutnya data tersebut akan diproses untuk pemberian wakaf yang dilakukan setiap tahun sekali pada musim haji.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved