Luar Negeri

Serangan Geng Kriminal di Nigeria Tewaskan Enam Orang, Hampir 100 Korban Lainnya Diculik

Sebuah geng kriminal bersenjata menyerang komunitas Tudun Doki di negara bagian di barat laut Nigeria, menewaskan enam orang.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Ilustrasi geng kriminal 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah geng kriminal bersenjata menyerang komunitas Tudun Doki di negara bagian di barat laut Nigeria, menewaskan enam orang.

Tidak hanya korban jiwa,  geng kriminal  juga menculik hampir 100 orang, mayoritas wanita, anak-anak, dan remaja, menurut keterangan polisi dan warga setempat.

Abdullah Saidu, warga asli Tudun Doki yang kini berada di ibu kota negara bagian Sokoto, mengatakan serangan tersebut terjadi pada Minggu (16/6/2024) pagi, beberapa jam sebelum salat Iduladha. 

"Sekitar 100 orang hilang akibat serangan ini. Para bandit menculik mereka, dan hingga saat ini belum ada kontak dari mereka," ungkap Saidu, Senin (18/6/2024), dikutip dari Anadolu.

Juru bicara kepolisian Sokoto, Ahmed Rufai, mengonfirmasi bahwa sekitar selusin pria bersenjata dengan sepeda motor menyerbu Tudun Doki di Distrik Gwadabawa. 

"Informasi yang diterima dari Komando Polisi Divisi setempat menunjukkan bahwa enam jenazah ditemukan di komunitas tersebut setelah serangan, dan banyak orang diculik," jelas Rufai.

Meski begitu, ia belum dapat memberikan konfirmasi resmi terkait jumlah korban penculikan.

Baca juga: Serangan Drone Tentara Nigeria Salah Sasaran, 85 Warga Sipil Tewas, Presiden Minta Penyelidikan

 
Rufai menambahkan, tim pencarian polisi telah dikirim ke lokasi kejadian pada Minggu. 

Namun komunikasi dengan tim tersebut terhambat karena keterbatasan sinyal di daerah terpencil itu. 

"Para penyerang langsung melepaskan tembakan begitu mereka tiba, dan banyak korban ditembak saat mencoba melarikan diri ke rumah mereka," terang Rufai.

Serangan oleh bandit dan geng bersenjata terus meningkat di Nigeria bagian barat, yang juga telah lama berjuang melawan terorisme oleh kelompok Boko Haram dan Islamic State in West African Province (ISWAP) selama lebih dari satu dekade. 

Abubakar Sifawa, peneliti senior di bidang pola perilaku dan keamanan di Universitas Pendidikan Shehu Shagari di Sokoto, menyatakan peningkatan serangan ini disebabkan oleh perbatasan negara yang lemah dan aktivitas terorisme di sepanjang perbatasannya dengan Republik Niger yang berdekatan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian dan tim pencari masih terus berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut dari lokasi kejadian. 

 

Baca juga: Kuasa Hukum Saka Tatal Laporkan Iptu Rudiana ke Polisi, Diduga Rekayasa Pembunuhan Vina dan Eky

Baca juga: Paus Fransiskus akan Kunjungi Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September 2024

Baca juga: Kapolres Lhokseumawe: Waspadai Penipuan M-Banking, Terapkan Cara Berikut Agar Terhindar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved