Kajian Islam

Kapan Waktu Tepat Membaca Al Fatihah, Bareng Imam atau Setelah Amin? Ini Penjelasan UAS

dalam mazhab Syafi'i, ada dua pendapat yang membahas soal kapan makmum mulai membaca Al Fatihah.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
YOUTUBE/USTADZ ABDUL SOMAD OFFICIAL
Ustadz Abdul Somad alias UAS - Serentak dengan Imam atau Setelah 'Aamiin'? Simak, Ini Waktu Tepat Membaca Al Fatihah Menurut UAS. 

Namun jika imam membaca Al Fatihah secara sir seperti pada waktu shalat dhuhur dan ashar, maka makmum harus membaca Al Fatihah.

Sebab makmum tak mendengar bacaan rukun shalat ini dari imam.

"Maka dalam masalah baca Al Fatihah bagi makmum, tiga mazhab,"

"Mazhab Syafi'i wajib baca, mazhab Hanafi tak perlu baca, Mazhab Maliki tengok dulu shalat jahr atau shalat sir," pungkasnya.

Baca juga: Imam Telah Baca Al-Fatihah dalam Shalat, Haruskah Makmum Membacanya Kembali? UAS Beri Penjelasan

Bacaan lengkap surah Al Fatihah dan tafsirnya

Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran.

Surat Al-Fatihah disebut juga sebagai Ummul Qur'an (Induk Alquran) dan Ummul Kitab (Induk Kitabullah).

Hal ini karena Al-Fatihah mengandung dasar dari seluruh perincian Al-Quran serta menjadi pembuka Al-Quran itu sendiri.

Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis Abu Hurairah RA sebagai berikut.

الحمدُ للَّهِ ربِّ العالمينَ أمُّ القرآنِ، وأمُّ الْكتابِ، والسَّبعُ المثاني

Artinya: "(Surah) Alhamdulillahi Rabbil 'alamin (yaitu Al-Fatihah) adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitab serta As-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang)." (HR. Abu Dawud, Sahih)

Surah Al Fatihah tergolong surah makiyah karena diturunkan di Kota Makkah.

Surah pertama dalam Al Quran ini terdiri dari tujuh ayat.

Berikut bacaan lengkap surah Al-Fatihah dalam tulisan Arab, Latin, dan Artinya.

Al-Fatihah (Makkiyah · 7)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١

bismillâhir-raḫmânir-raḫîm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢

al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣

ar-raḫmânir-raḫîm
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤

mâliki yaumid-dîn
Pemilik hari Pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥

iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦

ihdinash-shirâthal-mustaqîm
Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ۝٧

shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved