Kupi Bengoh

Korean Wave: Efek Popularitas Media Baru dan Platform Digital

Korean Wave telah melanda Indonesia dengan kuat terutama remaja Indonesia yang mudah sekali terbawa pengaruh oleh budaya luar. 

Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Alfikia, Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UTU/Peminat Komunikasi Massa. 

Oleh Alfikia *)

Korean Wave, atau sering disebut dengan Hallyu, telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk gaya hidup remaja di Indonesia.

Korean Wave telah melanda Indonesia dengan kuat terutama remaja Indonesia yang mudah sekali terbawa pengaruh oleh budaya luar. 

Korean wave terhadap remaja Indonesia bisa di lihat dari berbagai sudut pandang, seperti media, budaya populer, identitas, dan interaksi sosial.

Melalui media massa dan platform digital, industry hiburan Korea Selatan telah berhasil menjangkau audiens global, termasuk remaja Indonesia, dengan berbagai konten seperti drama Korea, musik K-pop, film, fashion, dan makanan.

Pengaruh ini membentuk pola perilaku dan gaya hidup remaja Indonesia, yang pada gilirannya mempengaruhi dinamika komunikasi dan budaya remaja Indonesia.

Salah satu aspek terbesar dari Korean Wave merupakan trasformasi media.

Remaja Indonesia saat ini memiliki akses yang mudah untuk menonton berbagai konten Korea melalui internet dan platform streaming.

Mereka dapat dengan mudah mengikuti drama Korea terbaru atau menonton konser K-pop secara online.

Hal ini menciptakan sebuah komunitas virtual di mana remaja berbagi minat dan pengalaman, memperkuat identitas mereka sebagai penggemar Korean Wave.

Media sosial juga memainkan peran penting dalam menghubungkan remaja Indonesia dengan komunitas internasional yang memiliki minat yang sama, sehingga memperluas jaringan sosial dan pengalaman budaya mereka..

Selain media, Korean Wave juga memengaruhi gaya hidup remaja melalui budaya populer.

Misalnya, seperti tren fashion K-pop sering menjadi inspirasi bagi remaja Indonesia dalam berpakaian.

Mereka mengikuti gaya rambut, make-up, dan fashion yang populer di Korea Selatan.

Selain itu, konsumsi makanan Korea juga semakin populer di kalangan remaja, dengan restoran dan kedai khusus Korea bermunculan di berbagai kota di Indonesia.

Dengan mengadopsi gaya hidup yang terinspirasi dari Korea, remaja Indonesia tidak hanya mengekspresikan diri mereka, tetapi juga memperluas cakupan budaya mereka.

Tidak hanya memperdalam pemahaman tentang media dan budya, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan public dan diperlukan dalam berbagai konsteks profesional.

Remaja yang terlibat dalam korean wave sering kali menghadap kesempatan untuk berinteraksi dalam skala local dan internasional.

Korean Wave juga memainkan peran penting dalam memotivasi remaja untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang komunikasi massa, media sosial, dan strategi pemasaran digital.

Banyak dari mereka yang tertarik untuk belajar bagaimana industri hiburan Korea mampu mengeksploitasi media sosial untuk mempromosikan artis dan produk mereka.

Mereka ingin memahami teknik-teknik pemasaran yang digunakan dalam membangun brand awareness dan mengelola hubungan dengan penggemar, yang dapat menjadi pengetahuan yang berharga dalam karir di bidang komunikasi dan industri kreatif.

Selain itu, Korean Wave juga menghadirkan tantangan baru dalam memahami dinamika budaya populer global dan bagaimana budaya Korea dapat diadopsi dan disesuaikan dengan konteks lokal Indonesia.

Ini menciptakan ruang untuk refleksi tentang globalisasi budaya dan pengaruhnya terhadap identitas budaya lokal.

Bagi mahasiswa ilmu komunikasi, ini memberikan kesempatan untuk mempelajari tentang adaptasi budaya, representasi dalam media, dan cara-cara untuk mempertahankan keunikan budaya dalam era globalisasi yang semakin terhubung ini.

Pengaruh Korean Wave terhadap gaya hidup remaja di Indonesia tidak dapat dipandang remeh.

Fenomena ini telah menciptakan perubahan budaya yang signifikan, mengubah cara remaja Indonesia berpakaian, mendengarkan musik, dan merawat diri.

Meskipun Korean Wave membawa banyak hal positif dalam hal menginspirasi dan menghibur, kita juga perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap identitas budaya lokal.

Seiring dengan meningkatnya popularitas budaya Korea, ada kekhawatiran bahwa remaja Indonesia mungkin kehilangan identitas budaya mereka sendiri.

Adopsi buta terhadap tren Korea bisa menyebabkan hilangnya keunikan dan keberagaman budaya Indonesia.

Oleh karena itu, penting bagi remaja Indonesia untuk mengambil yang terbaik dari Korean Wave sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dan identitas budaya mereka sendiri.

Memahami bahwa setiap budaya memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda adalah langkah pertama untuk membangun masyarakat yang inklusif dan multikultural di Indonesia.

*) PENULIS adalah Mahasiswi UTU Prodi Ilmu Komunikasi/Pembelajar Komunikasi Massa dan Media Baru.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved