Perang Gaza

Jerman tak Mau Terima Anak-anak dari Gaza yang Butuh Perawatan Medis, Dianggap sebagai Ancaman

Organisasi bantuan seperti Refugees Foundation yang berpusat di Cologne, bersama dengan LSM lain dan German Society for Plastic Surgery, telah berkomi

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/instagram
Seorang ayah memeluk anaknya dengan dekapan penuh kasih di lantai sebuah rumah sakit di Gaza sesaat akan mendapat perawatan akibat pemboman penjajah Israel. Saat ini dilaporkan banyak di antara anak-anak Gaza yang menderita kelaparan, sekarat dan meninggal akibat blokade bantuan oleh Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Organisasi bantuan Jerman menuduh pemerintah menghalangi bantuan medis yang sangat dibutuhkan untuk anak-anak yang terluka parah dari Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 38.000 orang sejak Oktober lalu.

Sekitar 40 fasilitas medis sepakat untuk merawat anak-anak dari Gaza di Jerman dan menanggung biayanya, tetapi kementerian luar negeri dan dalam negeri telah menghambat upaya mereka dengan alasan dugaan masalah keamanan, menurut lembaga penyiaran publik ARD seperti dilansir .

Organisasi bantuan seperti Refugees Foundation yang berpusat di Cologne, bersama dengan LSM lain dan German Society for Plastic Surgery, telah berkomitmen untuk memberikan bantuan medis bagi anak-anak ini selama berbulan-bulan.

Mereka mengorganisasi sumbangan untuk penerbangan, pengajuan visa, dan penggantian penuh biaya rumah sakit.

Namun akhirnya kampanye tersebut dihentikan sementara karena kementerian tidak mendukung masuknya satu orang dewasa pendamping per anak.

Baca juga: Kisah Muhammed Bhar, Anak Palestina yang Cacat Mental Tewas Diterkam Anjing IDF & Dibiarkan Sekarat

Kalangan pemerintah Jerman dikutip mengatakan bahwa ibu atau ayah dari anak-anak Gaza yang terluka yang menemani mereka untuk perawatan medis dapat menimbulkan risiko keamanan potensial karena mereka mungkin mendukung atau bersimpati dengan Hamas, kelompok Palestina yang terlibat dalam serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober di Israel.

Menanggapi sikap pemerintah ini, Daniela Neuendorf dari Yayasan Pengungsi mengatakan:

"Bagi saya, sungguh tidak masuk akal mengapa negara lain mampu melakukan hal ini dan mengapa kami di Jerman menyerah begitu saja dengan cara tertentu mendatangkan 20 anak dengan pendamping selama tiga bulan."

Ia mengatakan negara-negara Eropa seperti Italia telah menerima anak-anak dari Gaza dengan pendamping orang dewasa.

Baca juga: Hamas Ingin Jaminan Israel tak Lanjutkan Perang setelah Tawanan Gaza Dibebaskan

Organisasi bantuan dan rumah sakit Jerman masih berharap bahwa kampanye mereka untuk merawat anak-anak Gaza tidak akan gagal.

Mereka dikabarkan tengah berunding dengan kementerian untuk melihat apakah orang yang mendampingi dapat diizinkan masuk ke negara itu dalam kasus-kasus luar biasa.

Negosiasi dengan pihak berwenang Jerman telah berlangsung selama beberapa bulan, dan daftar anak-anak yang akan dievakuasi telah berubah berulang kali.

Organisasi-organisasi bantuan mengatakan beberapa anak yang terluka yang menunggu untuk tiba telah meninggal.(*) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved