Breaking News

Selamat usai Ditembak saat Kampanye, Mantan Presiden AS Trump: Seharusnya Saya Sudah Mati

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, seharusnya sudah mati dalam peristiwa penembakannya dirinya saat berkampanye di Butler.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
AP/Gene J. Puskar
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, seharusnya sudah mati dalam peristiwa penembakannya dirinya saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). 

"Mereka benar dan saya tidak meninggal. Biasanya Anda harus meninggal untuk mendapatkan foto yang ikonik," pungkasnya.

Profil Donald Trump

Donald John Trump adalah seorang tokoh yang kontroversial dalam dunia politik dan bisnis Amerika Serikat.

Lahir pada tanggal 14 Juni 1946 di Queens, New York, Trump telah menjadi sorotan media sejak awal kariernya sebagai pengembang real estat hingga menjadi Presiden AS ke-45.

Latar Belakang Pribadi

Donald Trump lahir dari keluarga pengusaha. Ayahnya, Fred Trump, adalah seorang pengembang properti sukses di New York.

Trump mewarisi minatnya dalam bisnis properti dan mengembangkan karier di bidang ini setelah lulus dari Wharton School of Finance and Commerce di Universitas Pennsylvania.

Karier Bisnis

Trump memulai karier bisnisnya di perusahaan properti milik ayahnya dan kemudian mendirikan The Trump Organization pada tahun 1971.

Dia dikenal karena membangun dan mengelola hotel, kasino, lapangan golf, dan properti komersial besar di seluruh dunia, terutama di New York City dan Atlantic City.

Namun, karier bisnis Trump tidak tanpa kontroversi. Dia beberapa kali mengalami kebangkrutan pada tahun 1990-an dan menghadapi kritik terkait praktik bisnisnya, termasuk penggunaan utang besar dan klaim kebangkrutan yang kontroversial.

Karier Politik

Donald Trump menjadi terkenal di luar dunia bisnisnya ketika dia memutuskan untuk masuk ke dunia politik.

Pada tahun 2015, dia mengumumkan kandidasinya sebagai calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Kampanye presidensialnya penuh kontroversi, dengan Trump dikenal karena retorika yang keras terhadap imigrasi, perdagangan, dan kebijakan luar negeri.

Pada November 2016, Trump berhasil memenangkan pemilu presiden melawan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Sebagai presiden, dia menerapkan berbagai kebijakan yang kontroversial seperti larangan perjalanan untuk warga dari beberapa negara mayoritas Muslim, serta penarikan Amerika Serikat dari kesepakatan iklim Paris.

Warisan dan Kontroversi

Selama masa jabatannya, Trump terkenal karena gaya kepemimpin yang kontroversial dan sering kali memicu pro dan kontra di dalam dan luar negeri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved