Selamat usai Ditembak saat Kampanye, Mantan Presiden AS Trump: Seharusnya Saya Sudah Mati
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, seharusnya sudah mati dalam peristiwa penembakannya dirinya saat berkampanye di Butler.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, seharusnya sudah mati dalam peristiwa penembakannya dirinya saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).
"Saya tidak seharusnya berada di sini, saya seharusnya sudah mati," kata Trump dilansir Times of Israel dari New York Post, Senin (15/7/2024).
Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara di atas pesawatnya dalam perjalanan ke Milwaukee untuk Konvensi Nasional Partai Republik di mana ia akan dikukuhkan sebagai kandidat presiden partai tersebut.
"Pengalaman yang sangat surealis," kenangnya dengan perban putih menutupi telinga kanannya sebagaimana ditulis dalam surat kabar itu.
Baca juga: Penembakan Trump Jadi Berita Utama Dunia, Warga Palestina Terima Ribuan Peluru Tiap Hari Kalian Diam
Baca juga: Naik, Harga Emas di Banda Aceh Awal Pekan Hari Ini per Mayam pada Senin 15 Juli 2024
Trump yang berusia 78 tahun ditembak dan beruntungnya hanya mengenai telinga. Dia ditembak oleh seorang pria bersenjata di sebuah rapat umum kampanye pada Sabtu kemarin.
Mantan presiden AS itu mengalami pendarahan di wajahnya, sementara seorang pejalan kaki tewas dan dua orang lainnya terluka.
Dia mengakui akan mati andai tidak memiringkan kepalanya sedikit ke kanan untuk membaca grafik tentang imigran ilegal saat menyampaikan pidato di rapat umum.
“Karena keberuntungan atau karena Tuhan, banyak orang mengatakan bahwa karena Tuhan saya masih di sini,” katanya.
Dia juga memuji agen Dinas Rahasia karena membunuh si penembak.
"Mereka membunuhnya dengan satu tembakan tepat di antara kedua matanya," kata Trump.
"Mereka melakukan pekerjaan yang fantastis. Ini sungguh luar biasa bagi kami semua," tambahnya.
Baca juga: Kata-kata Trump Sebelum Ditembak hingga Telinga Berdarah: Lihatlah Apa yang Terjadi
Gambar Trump yang mengacungkan tinjunya dengan sikap menantang saat agen Dinas Rahasia menangkapnya menjadi berita utama di seluruh dunia dan menyebar luas di media sosial.
"Banyak orang mengatakan ini adalah foto paling ikonik yang pernah mereka lihat," kata mantan presiden AS itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.