Perang Gaza
Kisah Talal yang Selalu 'Hidup di Hati' Mahasiswa Universitas Gaza, Tewas Dibom Israel saat Shalat
Kali ini, pesan yang menyertainya mengumumkan bahwa ayah berusia 50 tahun dengan enam orang putri dan dua orang putra itu tewas dalam pengeboman Israe
Editor:
Ansari Hasyim
Mungkin hasrat Talal untuk belajarlah yang membuatnya menjadi bagian penting dalam kehidupan universitas. Semangat itu tercermin tidak hanya dalam pekerjaannya – saat bekerja di universitas, Talal juga belajar di sana, meraih gelar Sarjana Hukum Islam. Ia adalah mahasiswa berprestasi dan bermimpi untuk meraih gelar Magister. Namun, ia juga seorang ayah yang berdedikasi yang menanamkan kecintaan untuk belajar pada anak-anaknya. Abdullah Muqat, mantan kolega Talal di universitas, menggambarkan bagaimana ketika putra Talal menyelesaikan pendidikan menengahnya dan hendak memulai kuliah, Talal meninggalkan “mimpinya demi putranya”.
Berita Terkait
Berita Terkait: #Perang Gaza
Jadikan Darahku Cahaya yang Menerangi Jalan Kebebasan, Pesan Terakhir Jurnalis Gaza Anas al-Sharif |
![]() |
---|
Haus Darah, Terus Bunuh dan Bantai Rakyat Sipil, Netanyahu Klaim Ingin Bebaskan Gaza dari Hamas |
![]() |
---|
Surat Wasiat Anas Al-Sharif, Jurnalis di Gaza Dibunuh Israel: Jangan Lupakan Gaza dan Aku dalam Doa |
![]() |
---|
Australia dan Selandia Baru Akui Negara Palestina Secepatnya, Disusul Inggris, Prancis dan Spanyol |
![]() |
---|
Netanyahu akan Hancurkan Seluruh Gaza Kecuali Negara-negara Barat Terapkan Sanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.