Konflik Palestina vs Israel
Hizbullah Tewaskan 12 Anak Israel, Kabinet Izinkan Netanyahu-Gallant Balas Serangan ke Lebanon
Kabinet Israel memberikan wewenang mengizinkan Benjamin Netanyahu Yoav Galant memerintahkan serangan balasan terhadap kelompok pejuang Islam Hizbullah
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
IDF juga mengatakan angkatan udara akan meningkatkan patroli dengan jet tempur untuk mempertahankan langit Israel
“Tidak ada perubahan pada perintah Komando Front Dalam Negeri,” tambahnya.
Sementara layanan ambulans mengatakan, delapan orang yang terkena bom pesawat tak berawak itu sedang dirawat di rumah sakit.
Dalam pembaruannya, layanan ambulans Magen David Adom mengatakan, pria yang tewas dalam insiden tersebut akibat pecahan peluru dari ledakan pesawat tak berawak di Tel Aviv.
Houthi Sudah Peringatkan
Sementara kelompok pejuang Islam dari Yaman, Houthi telah memperingatkan sebelumnya bahwa akan ada serangan yang menargetkan Tel Aviv dalam beberapa jam mendatang.
Hal diungkapkan sebagaimana melansir Reuters, Jumat siang.
Juru bicara militer Houthi Yaman mengatakan di platform X bahwa, kelompok itu akan mengungkapkan rincian tentang operasi militer yang menargetkan Tel Aviv.
Netanyahu Terang-terangan Ingin Dirikan Pemerintah Sipil di Gaza
Sementara diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu secara terang-terangan menyampaikan ingin mendirikan pemerintah sipil di Gaza pasca-perang tanpa melibatkan Otoritas Palestina (PA).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir secara pribadi telah menarik kembali penentangannya terhadap keterlibatan individu-individu yang terkait dengan Otoritas Palestina dalam mengelola Gaza setelah perang melawan Hamas.
Hal ini sebagaimana disampaikan tiga pejabat yang mengetahui masalah tersebut kepada The Times of Israel, dilansir pada Selasa (2/7/2024).
Perkembangan ini terjadi setelah kantor Netanyahu selama berbulan-bulan mengarahkan lembaga keamanan untuk tidak memasukkan otoritas Palestina dalam rencana apa pun untuk pengelolaan Gaza pasca-perang.
Dua pejabat Israel itu mengatakan, perintah tersebut secara signifikan menghambat upaya untuk menyusun proposal realistis pasca-perang yang dikenal sebagai "hari setelahnya."
Secara terbuka, Netanyahu terus menolak gagasan kekuasaan otoritas Palestina atas Jalur Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.