Kupi Beungoh
Palestina vs Israel : Kafta Meswhi, Salad Tabouleh, Shawarma, dan McDonald’s - Bagian I
Mengunjungi anak yang sedang sekolah di London, sekaligus mengantarkan ibunya untuk mendampingnya menghadapi kelahiran.
Ahmad Humam Hamid *)
Datang dan mengunjungi London sebenarnya, bukanlah sesuatu yang luar biasa.
Akan tetapi datang mengunjungi London setelah PM Rishi Sinak dari Partai Konservatif dikalahkan oleh Partai Buruh yang telah lama “puasa” kekuasaan mempunyai keunikan dan keasyikan tersendiri.
Apalagi salah satu alasan besar kekalahan Sinak, disebutkan lebih dikarenakan karena Sinak dan partainya - partai Konservatif memberikan dukungan penuh terhadap penyerangan, pendudukan, dan kebrutalan Israel di jalur Gaza.
Saya berangkat ke Inggris minggu kedua Juli yang lalu, tak lebih dari urusan pribadi dan keluarga.
Mengunjungi anak yang sedang sekolah di London, sekaligus mengantarkan ibunya untuk mendampingnya menghadapi kelahiran.
Saya hanya punya waktu beberapa hari saja di London, namun akibat rasa ingin tahu saya yang mungkin agak berlebihan, kelelahan terbang 17 jam Jakarta-Doha-London menjadi ringan dan biasa saja.
Hari kedua di London saya di ingin sekali melihat bentuk nyata bagaimana boikot Israel di London, ibu negara Inggris tempat Israel “dilahirkan” pada tahun 1930an, terjadi.
Berita boikot diberitakan secara meluas, baik oleh media cetak-online Inggris, seperti the Guardian, the Daily Mail , BBC, dan berbagai publikasi media internasional.
Saya sengaja mencari bentuk boycot yang paling frontal antara simbol negara Israel, dan perjuangan rakyat Palestina, terutama setelah serangan “tak beradab” Israel terhadap kawasaan Gaza.
Segera saja saya mendapat informasi bagiamana respons publik London terhadap dua tempat makan segala usia di sebuah sudut London yang menawarkan dua kelompok makanan cepat saji terkenal. Yang satu diwakili oleh Restoran yang berasosiasi dengan Arab dan Palestina, dan yang satu lagi makanan cepat saji AS yang berasosiasi dengan Israel, AS, dań negara-negara barat.
Ada dua gerai makanan yang berdampingan yang terletak di salah satu sudut jalan High Holborn, di kawasan pusat kota London.
Gerai pertama adalah restoran Libanon-Palestina, yang bernama Hiba.
Disebelahnya adalah gerai McDonald’s, warung wara laba AS yang berpusat di Chicago, Amerika Serikat.
Hiba menampilkan berbagai jenis daging berbumbu rempah Timur Tengah dan Mediterania, berikut dengan ikutan salad dan pangan karbohidrat.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.