Haji Uma Menjawab: Jika Allah Berkehendak, Manusia tak Kuasa Menolak

Belakangan juga ramai dibicarakan, Partai Nasdem bakal mengusung Haji Uma sebagai bakal calon gubernur Aceh pada Pilkada 2024.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Anggota DPD RI Asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma (tengah) bersama staf ahlinya, Muhammad Daud, saat bertemu Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

“Tapi ke depan, kadang kehendak Allah, tiba-tiba geurobah hate (dibolak-balik hati), itu kan tidak mampu kita jawab. Tapi yang intinya saya mengabdi di DPD selama ini, bukan ujung-ujungnya untuk menjadi gubernur Aceh,” imbuh ayah si Yusniar ini.

Diketahui, Haji Uma sudah menjadi Anggota DPD RI selama dua periode, yakni periode 2014-2019 dan periode 2019-2024. Pada Pemilu 2024, Haji Uma terpilih kembali untuk periode ketiga dengan raihan suara fenomenal, yakni 1.060.991 suara atau 32,3 persen dari jumlah pengguna hak pilih sebesar 3.281.225.

Baca juga: Sakit Parah di Malaysia, Haji Uma dan PPAM Bantu Pemulangan Warga Aceh Timur

Ini akan menjadi periode ketiga bagi seniman yang dikenal sejak membintangi film komedian Aceh Eumpang Breueh tersebut berkarir sebagai seorang politisi. Dengan pengalamannya tersebut, tak sedikit yang beranggapan bahwa Haji Uma layak untuk maju dalam Pilkada.

Namun pria kelahiran 10 November 1974 ini menegaskan, bahwa ia tidak pernah memiliki niat menjadikan posisinya itu sebagai batu loncatan untuk melanjutkan karir politiknya sebagai pemimpin daerah. "Ada banyak yang (bertahan) 2 periode, 3 periode, malah ada yang 4 periode. apakah periodisasi ini sama dengan ke sana?" jawab Haji Uma saat dikaitkan dengan masa jabatannya yang sudah cukup lama di DPD.

Belum ada ajakan

Dalam perbincangan dengan Pemred Serambi Indonesia, Haji Uma juga menyebut belum ada satupun partai yang meminangnya untuk maju di Pilkada Aceh 2024. Hingga saat ini, ia pun belum menerima ajakan dari partai manapun. "Saya tidak berambisi. Sampai sekarang saya belum pernah mendaftar ke partai manapun," tuturnya.

Haji Uma menyadari, selama ini ada banyak dorongan dari masyarakat kepada dirinya untuk maju dalam Pilkada 2024, baik sebagai calon gubernur atau pendampingnya. Namun harapan tersebut belum bisa ia kabulkan, karena untuk maju palam Pilkada membutuhkan partai sebagai kendaraannya. Sementara dirinya bukan berasal dari partai.

"Kemungkinan-kemungkinan (maju), ya bisa saja. Tapi yang kemungkinan lebih dominan pada yang memiliki partai. Karena secara konstitusi dan undang-undang yang boleh mengusung, yang punya partai," papar Haji Uma.

Bagaimana jika ia dipinang sebagai calon wakil gubernur? Terkait hal ini, Haji Uma mengatakan bahwa calon wakil gubernur merupakan sesuatu yang mustahil, karena dapat memupuskan harapan masyarakat kepada dirinya.

"Alasan lainnya yang tadi saya katakan, untuk jadi gubernur saja saya belum punya niat, apalagi untuk calon wakil, itu di luar dari ekspektasi pemilih saya," pungkas H. Sudirman alias Haji Uma. (Yeni Hardika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved