Kisah Toro Harus Rajin Cuci Darah, Sakit Gunjal Gegara Minum 15 Gelas Kopi Sehari Demi Kuat Kerja
Inilah kisah Toro, mekanik bengkel yang harus rutin cuci darah karena kebiasaan minum 15 gelas kopi sehari.
Sakit itu bisa reda dengan obat.
Kerja tetap tidak henti dan tidak lupa minum kopi, sedikit air putih.
Suatu waktu, obat tidak lagi meredam.
Tubuh menunjukkan pembengkakan di banyak bagian.
"Ingatlah, sayangi ginjal kalian," katanya.
Kini, Toro masih tetap membengkel. Ia melakoni pekerjaan itu tetap dengan gembira.
Semua demi menghidupi istri yang sesekali jualan jajanan pasar, anak pertama yang putus sekolah namun hobi IT, satu anak SMA, satu SMP dan dua SD, serta satu cucu laki-laki yang baru dua tahun.
Saat ini, ia cepat-cepat menutup bengkel pukul 16.00 WIB.
Kopi hanya tiga kali sehari, rokok berkurang sangat banyak.
"Jam empat selesai. Waktunya bermain dengan anak-anak," kata Toro. Perjuangan Toro menghasilkan Rp 100.000 - 150.000 setiap hari. Sesekali menembus Rp 500.000 sehari bila penuh pelanggan.
“Kalau servis ringan bisa 12 motor sehari, tapi kalau turun mesin tiga kendaraan. Kalau dulu saya siap layani sampai pagi,” katanya.
Semua untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang rata-rata Rp 300.000 per hari, terutama uang saku anak sekolah Rp 10.000 – 15.000 per hari di SD dan SMP.
Sedangkan anaknya yang SMA memerlukan Rp 75.000 sehari karena sekolah kejuruan tata rias di Yogyakarta.
“Kalau dihitung-hitung tidak masuk di akal pemasukan dan kebutuhan. Tapi inilah rahasia ilahi,” katanya.
Toro pun tetap semangat bekerja mengingat harga diri laki-lakinya tergugah untuk terus bekerja dan berkarya.
"Hakikatnya laki-laki itu bekerja. Bukan mengeluh. Tidak boleh cengeng," katanya.
Baca juga: Pasien Gagal Ginjal Jangan Putus Asa, Zaidul Akbar Bagikan Resep Herbal supaya Tak Cuci Darah Terus
Kisah Lain
Sebelumnya juga viral kisah Aida, remaja yatim piatu yang harus cuci darah seumur hidup.
Alda adalah seorang remaja pejuang gagal ginjal yang sedang menjalani terapi cuci darah di Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Ia terlihat tidak didampingi oleh orang tua atau keluarganya.
Ia menjalani cuci darah seorang diri.
Diketahui, gadis 17 tahun itu divonis gagal ginjal sejak 2019.
Sehari-hari, Alda tinggal bersama dengan kakak dan juga adiknya.
Kisah Alda viral di media sosial setelah dibagikan oleh TikToker melalui akun @banghady_sp.
Mulanya, Tiktokers itu mendatangi RSCM untuk bertemu dengan anak-anak hebat yang tengah berjuang sembuh dari penyakit yang dialami.
Alda, adalah salah satunya.
Dalam video itu terlihat kesenduan dari wajah Alda saat disapa oleh TikTokers tersebut.
Alda bercerita, ia sedang menjalani terapi cuci darah lantaran penyakit gagal ginjal.
Alda harus cuci darah di rumah sakit sebanyak dua kali dalam seminggu.
"Jadi jadwal cuci darah Selasa sama Jumat. Tadi diantar sama kakak, terus ditinggal pulang, nanti pulangnya (sendiri) naik Grab," kata Alda, seperti dikutip TribunJakarta.
Setiap jadwal cuci darah, Alda harus bolak-balik rumah sakit seorang diri tanpa didampingi oleh keluarganya.
Alda mengatakan, biasanya sang kakak hanya mengantar diirnya menuju rumah sakit.
Setelah itu kakaknya pulang dan Alda menjalani terapi sendirian.
Dalam tayangan video lainnya, Alda bercerita bahwa ibunya telah meninggal dunia karena penyakit komplikasi.
Selama hidupnya, ibunya pernah menderita sakit ginjal hingga kondisinya semakin parah.
"Mama sempet cuci darah. Kalau ayah (meninggal) gak tau, tiba-tiba (meninggal) aku lagi pulkam (pulang kampung)," kata Alda.
Alda sama sekali tak menyangka bisa mengalami gagal ginjal di usia yang masih sangat muda.
Mulanya, Alda divonis gagal ginjal saat ia menjalani pemeriksaan di rumah sakit terkait masalah pada kakinya.
Selama empat tahun terakhir, ia harus bolak-balik rumah sakit seorang diri agar tetap sehat.
"Jadi awalnya itu mau periksa kaki, karena letter X kakinya. Pertama mau kontrol aja. Setelah itu katanya ada penyakit dalam, gagal ginjal dan langsung divonis," ungkap dia.
Di saat anak-anak seusianya sibuk menghabiskan masa remaja untuk bermain dan bersekolah, Alda kini hanya punya mimpi untuk bisa kembali sehat.
Sambil berderai air mata, Alda mengatakan hanya ingin kembali bersama-sama dengan kedua orangtuanya.
Alda tidak memungkiri pernah merasa lelah dan ingin menyerah dengan keadaan,
"Pengen bareng sama mama papa lagi. Sering (doa), ya Allah, Bapak, Mamah, semoga sehat selalu Aldanya. Doain terus pokoknya, gitu. Sedih banget kalau diceritain," kata Alda.
Ia berdoa, agar keajaiban bisa berpihak pada dirinya.
Alda pun berpesan kepada anak-anak lain yang juga berjuang melawan penyakit gagal ginjal agar bisa tetap kuat dan tidak menyerah.
"Semangat terus temen-temen, apapun yang terjadi jangan sampai menyerah," kata Alda.
Baca juga: Dandim Abdya Beri Penghargaan kepada 5 Prajurit Terbaik, Tekankan Optimalkan Etos Kerja
Baca juga: Besok Pangdam IM Kunjungan ke Korem Lilawangsa dan Kodim Aceh Utara, Ini Agendanya
Baca juga: Dosen FKP USK Perkenalkan Budidaya Ikan dengan Teknologi Yumina Bumina kepada Santri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Satpol PP dan WH Banda Aceh Kembali Jaring ASN di Warkop |
![]() |
---|
Teh dan Kopi Panas Ternyata Jadi Minuman yang Tinggi Kandungan Mikroplastik, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Bisa Mempengaruhi Kesehatan, 10 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Saat Minum Kopi |
![]() |
---|
Kisah Pria Lolos dari Maut Dukun Pengganda Uang, Tolak Minum Kopi Sianida hingga Duel dengan Pelaku |
![]() |
---|
Potensi Antidiabetes dari Secangkir Kopi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.