Berita Lhokseumawe

Kunker ke PIM, Wamentan Pantau Proses Penyediaan Pupuk Bagi Petani di Aceh

Dalam kunker ini, Wamentan memantau langsung mekanisme dan proses penyediaan pupuk kepada para petani agar sesuai dan tepat sasaran.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK    
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke PT  PIM, guna memantau langsung mekanisme dan proses penyediaan pupuk kepada para petani agar sesuai dan tepat sasaran, Senin (12/8/2024). 

Dalam kunker ini, Wamentan memantau langsung mekanisme dan proses penyediaan pupuk kepada para petani agar sesuai dan tepat sasaran. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Wakil Menteri Pertanian atau Wamentan RI, Sudaryono dan rombongan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT PIM di Krueng Geukueh, Aceh Utara, Senin (12/8/2024). 

Dalam kunker ini, Wamentan memantau langsung mekanisme dan proses penyediaan pupuk kepada para petani agar sesuai dan tepat sasaran. 

“Kita akan memperbaiki bagaimana mekanisme penyediaan pupuk yang cukup dan harus tepat waktu. 

Karena kita sedang menyongsong era baru. Penyediaan pupuk tentu harus sesuai jumlah yang disetujui pemerintah sekitar 9,5 juta ton,” katanya menjawab wartawan disela-sela kunjungan ini. 

Wamentan mengatakan kunjungannya ini untuk mengetahui langsung mekanisme dan proses penyediaan pupuk kepada para petani agar sesuai dan tepat sasaran. 

Namun, sejauh ini, kata Sudaryono, para petani mengaku penyediaan pupuk sekarang sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya, baik dari distribusi dan pengecer serta masalah tidak punya uang tebus. 

Baca juga: Nomor SIM Baru Pakai NIK KTP, Polri: Perubahannya Sesuai dengan Masa Aktif

Galakkan pompanisasi dan pipanisasi

Di sisi lain, Sudaryono menyebutkan saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program pompanisasi dan pipanisasi untuk lahan yang kering. 

“Jadi  selama ada air dan di situ tanah kering, maka kita gunakan pompanisasi untuk membasahi tanah kering. Saat ini sudah mencapai 53 persen dan sudah hampir 900 ribue hektar sudah menerima manfaatnya,” paparnya. 

Sudaryono juga menegaskan perlu disadari bahwa terkait subsidi pupuk itu sebenarnya diberikan bukan pada orangnya, tapi ditujukan pada lahan yang digarap. 

Bahkan soal naik atau turunnya harga pupuk tidak sama sekali memengaruhi kuota penyediaan pupuk bagi petani.

Di samping itu, Sudaryono mengaku tentang persoalan selalu ada khususnya mengenai pendataan yang selalu bermasalah. 

Baca juga: 340 Warga Kuta Bak Drien Abdya Terima Pupuk Gratis, Sudah Dibayar Menggunakan Dana Desa

Namun di Kementerian Pertanian sudah memulai dan mempersiapkan peta polygon lahan pada akhir tahun mendatang. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved