Kupi Beungoh

Saatnya Ulama dan Eks GAM Bersatu

Pihak yang menyatakan tidak setuju juga punya alasan bahwa Wali diklaim tidak lagi mampu mencerna isinya karena usia yang cukup sepuh dan kondisi kese

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Tgk Mukhtar Syafari MA, alumnus Dayah MUDI dan Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) Samalanga serta seorang pemerhati politik. 

Namun kita ingin kedamaian Aceh abadi dan tidak ada lagi konflik yang mengakibatkan rakyat Aceh kembali dirugikan. 

Oleh karena itu pusat dan Aceh harus segera mengkaji penyebab gagalnya implementasi seluruh poin MoU di usia 19 tahun. 

Jangankan bicara luasnya kewenangan Aceh dan menikmati pembagian hasil alam yang signifikan. Persoalan realisasi bendera saja belum terwujud pasca 11 tahun lahirnya Qanun Bendera Aceh.

Saat ini, Aceh masih sebagai provinsi termiskin di Sumatera dan 5 besar secara nasional. 

Banyak masyarakat Aceh masih terhimpit oleh tembok penderitaan dan kemiskinan padahal bumi Aceh menyimpan harta kekayaan melimpah. 

Ini berarti ada banyak kesalahan yang harus segera diperbaiki. 

Dalam membangun Aceh, kita tidak boleh terjebak oleh kesalahan berpikir bahwa Aceh bisa dibangun oleh kelompok tertentu. 

Sudah seharusnya kita bersatu dan memiliki tujuan yang sama untuk kemajuan Aceh ke depan. 

Wali Neugara Dr Tgk Hasan di Tiro Ph.D ketika memberikan materi untuk para tentara elite GAM saat pendidikan militer di kamp Tajura Libya sekitar tahun 1986 sebagaimana rekaman dikutip dari Youtube mengamanahkan bahwa: 

"Politik Agama Islam Aceh hari ini juga seperti itu. Kita mesti menjaga agar rakyat Aceh bisa bersatu. Kita mesti berdiri dengan tegak untuk memperjuangkan perkara-perkara yang penting untuk agama Islam. Kita mesti memperjuangkan kepentingan nasional Aceh dan kepentingan Islam di Aceh. Tidak mungkin itu bisa terwujud kalau kita tidak bersatu".

Konsep perjuangan Wali cukup jelas, tidak memisahkan antara kepentingan Aceh (dunia) dan kepentingan agama Islam (akhirat). (Baca: Tujuan Tertinggi Perjuangan Tgk Hasan Di Tiro Untuk Keselamatan Dunia dan Akhirat, 11/7/24). Hal Ini hanya bisa terwujud jika seluruh elemen Aceh bersatu, minimal antara Ulama dan eks GAM sebagai pemantik persatuan Aceh.

Peran Ulama 

Sejak awal lahirnya Kesultanan Aceh di akhir abad ke 15 Masehi, ulama memiliki peran yang begitu besar dalam mewujudkan kejayaan Aceh. 

Ulama juga berada di garda terdepan dalam memimpin perjuangan melawan agresi penjajah. Mulai Syech Syamsuddin As Sumatrani, Qadhi Malikul Adil masa Sultan Iskandar Muda yang syahid melawan Portugis di Malaka, Teungku Syiek di Tiro Syeck Muhammad Saman. 

Dan cukup banyak tokoh Ulama lainnya terlibat aktif dalam berjuang untuk Aceh. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved