Kupi Beungoh

Ulama Menanti Duet Mualem – Tu Sop yang Merupakan Pasangan Ideologi-Agamis

Oleh sebab itu, para ulama agaknya memandang bahwa pasangan Mualem-Tu Sop paling memenuhi kriteria tersebut.

Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengusaha Muda Aceh dan Pemerhati Politik, H Fajri M Isa 

*) Oleh: H. Fajri M. Isa

SERAMBI INDONESIA hari ini, Kamis 15 Agustus 2024 memberitakan bahwa banyak ulama Aceh yang menandatangani dukungan agar H Muzakkir Manaf atau Mualem mengambil Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop sebagai wakilnya untuk berlaga dalam Pilkada Aceh.

Para ulama dayah di Aceh bahkan dikabarkan akan menyurati Mualem untuk mau mengambil Tu Sop sebagai wakilnya.

Sikap para ulama Aceh ini, termasuk ulama kharismatik Aceh seperti Abu Kuta Krueng ini bukan tanpa alasan.

Para ulama memandang bahwa Aceh saat ini sangat membutuhkan untuk dipimpin oleh sosok ideologis dan juga agamis. 

Oleh sebab itu, para ulama agaknya memandang bahwa pasangan Mualem-Tu Sop paling memenuhi kriteria tersebut.

Mualem adalah sosok ideologis keAcehan, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tentu sangat pro dengan nilai-nilai keAcehan dan perjuangan mulia untuk memperjuangkannya.

Tu Sop Jeunieb Berikan Nasehat Agar Muslim Jaga Lisan
Tu Sop Jeunieb Berikan Nasehat Agar Muslim Jaga Lisan (SERAMBINEWS.COM)

Aceh tidak akan mungkin bisa dibangun jika penguasanya tidak memahami arti penting nilai-nilai ideologis ke Acehan. 

Sebab, Aceh ini adalah laboratorium peradaban. Nilai-nilai peradabannya begitu tinggi yang berakar pada eksistensi Islam yang sangat kuat di Aceh.

Aceh adalah entitas peradaban yang pernah berjaya di Kawasan Dalam sejarahnya.

Maka orang Aceh itu sangat fanatik dan rindu kepada Sejarah masa lalunya. Sebenarnya itu pula yang agaknya menjadi orientasi Mualem dalam sejarah perjuangannya dulu di GAM.

Di sisi lain, sosok Tu Sop merupakan sosok ulama yang tentu berjiwa agamis.

Membangun Aceh hari ini tidak bisa jauh dari nilai-nilai Islam sebagai agama yang dianut oleh Masyarakat Aceh.

Aceh tidak akan maju dan berjaya jika pembangunan yang dijalankan penguasa tidak berlandaskan pada paradigma Islam.

Bagaimana mungkin membangun Aceh jika Islam tidak menjadi landasannya. 

Dan agar Aceh ini bisa membangun dengan landasan Islam, maka sangatlah penting sosok penguasa yang memahami betul bagaimana membangun dengan paradigma Islam dalam semua sendi kehidupan.

Muzakir Manaf
Muzakir Manaf (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

Tu Sop sangat memenuhi kriteria ini. Siapa yang meragukan Tu Sop dalam hal ini?

Kita bisa menyimak banyak narasi Islam yang disampaikan Tu Sop dalam berbagai ceramahnya yang menunjukkan bahwa pemahaman Islam beliau itu sangat dibutuhkan untuk menata Aceh menjadi lebih berperadaban. 

Bahkan untuk “mengabadikan” pemikiran Tu Sop ini, sejumlah buku juga telah ditulis oleh sejumlah akademisi seperti buku “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” karangan akademisi UIN Ar-Raniry, Dr. Teuku Zulkhairi.

Buku “Tu Sop, Mediator Kultural, Otoritas Syari’at dan Peradaban Sosial Islam” karangan akademisi Unimal, Dr. Muhammad Rizwan H. Ali.

Juga buku berjudul “Tu Sop : Era Baru Peradaban Politik Aceh” karangan akademisi Al-Washliyah, Dr. Mukhtar, S.Fil, MA.

Serta sejumlah buku lainnya karangan para santri Tu Sop sendiri.

Jadi, sekali lagi, dukungan para ulama dayah di Aceh untuk teruwjudnya pasangan MualemTu Sop adalah sikap yang sangat-sangat beralasan kuat. 

Di sisi lain, dukungan ulama dayah di Aceh agar Mualem mengambil Tu Sop sebagai wakilnya ini tentu disertai dengan dukungan yang all out dan totalitas untuk memangkan pasangan ini.

Jadi, Tu Sop tidak sendiri. Beliau memiliki kekuatan dan dukungan kuat di belakang beliau, khususnya jaringan santri dan ulama dayah di Aceh.

Konsolidasi dukungan para ulama dan santri di Aceh ini diyakini akan sangat berpengaruh untuk meningkatkan suara bagi Mualem jika berduet dengan Tu Sop.

Tanpa mengambil Tu Sop, Mualem tidak akan bisa mengambil suara santri dan jaringan ulama dayah di Aceh ini.

Ingat, bahwa Mualem pernah kalah dalam Pilkada di Aceh sehingga seharusnya ini menjadi Pelajaran berharga agar kekalahan tidak terulang kedua kali.

Pasangan Mualem - Tu Sop ini bukan saja penting untuk Aceh, tapi juga penting agar pasangan ini bisa memenangkan Pilkada.

Sekali lagi, Mualem butuh Tu Sop sebagai wakilnya untuk berlaga dalam Pilkada sehingga kekurangan Mualem di sisi lain juga akan tertutupi oleh Tu Sop.

Tu Sop tidak diragukan lagi adalah sosok yang sangat mahir dalam berorasi. Kata-katanya penuh inspirasi dan terukur.

Dan yang lebih penting, Tu Sop bisa menyampaikan narasi keAcehan dan keislaman secara baik.

Artinya, peluang pasangan Mualem-Tu Sop untuk mendapatkan simpati Masyarakat Aceh secara luas itu sangat beralasan. 

Masyarakat Aceh sudah lama menanti sosok figure pemimpin yang bisa menarasikan aspek keAcehan dan Keislaman dalam konteks Pembangunan.

Orang Aceh itu tidak diragukan lagi sangat fanatik kepada agamanya, yaitu Islam.

Menurut info yang beredar, sebenarnya pada awalnya Mualem sendiri yang mengajak Tu Sop agar mau menjadi wakilnya dalam Pilkada.

Kabar ini diketahui secara luas di kalangan ulama dayah di Aceh dan kaum santri.

Kalau kemudian ternyata ajakan Mualem ini ternyata hanyalah “prank”, maka tentu para ulama dan santri di Aceh yang menjadi basis kuat pendukung Tu Sop akan merasakan kekecewaan yang amat dalam. 

Mereka para santri dan ulama dayah di Aceh ini akan merasakan bahwa jika ulama Aceh sekaliber Tu Sop saja di”prank”, bagaimana lagi dengan yang lain?

Harus diingat bahwa Tu Sop ini adalah figur ulama yang sangat dibanggakan dan dihormati oleh kalangan santri dayah di Aceh khususnya, dan masyarakat Aceh umumnya. 

Terus, jika Mualem ternyata tidak mengambil Tu Sop sebagai wakilnya padahal di awalnya Mualem sendiri yang mengajak Tu Sop agar bersedia menjadi wakilnya berlaga dalam Pilkada Aceh.  

Lalu jika begini, bukankah Mualem rasanya akan sulit mendapat dukungan dari kalangan santri dan ulama di Aceh? 

Apalagi, tokoh-tokoh ulama kharismatik Aceh sekaliber Abu Paya Pasi kabarnya juga sangat berharap Mualem jadikan Tu Sop sebagai wakilnya.

Setahu saya, ulama sekaliber Abu Paya Pasi itu sangat dihormati dan didengar oleh masyarakat Aceh. Alhasil, sekarang kita tunggu komitmen Mualem sendiri. (*)

 

*) PENULIS adalah Pengusaha Muda Aceh dan Pemerhati Politik

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved