Perang Gaza

Bikin Gemetar, Hizbullah Rilis Ruang Bawah Tanah Menyimpan Rudal Imad 4, Siap Diluncurkan ke Israel

Video berjudul "Gunung Kami, Benteng Kami" menampilkan fasilitas rudal Imad 4, dan menyoroti kemampuan rudal pejuang yang membela Al Aqsa itu.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Media Militer Perlawanan Islam di Lebanon
Video berjudul "Gunung Kami, Benteng Kami" menampilkan fasilitas rudal Imad 4, dan menyoroti kemampuan rudal pejuang yang membela Al Aqsa itu. Ruang bawah tanah tersebut dapat dilalui truk yang membawa rudal dan dilintasi sepeda motor trail pejuang. 

SERAMBINEWS.COM - Hizbullah, Perlawanan Islam di Lebanon, telah merilis video baru yang menampilkan fasilitas bawah tanah yang canggih dan jaringan terowongan yang luas, lengkap dengan landasan peluncuran rudal.

Video berjudul "Gunung Kami, Benteng Kami" menampilkan fasilitas rudal Imad 4, dan menyoroti kemampuan rudal pejuang yang membela Al Aqsa itu.

Rekaman tersebut memperlihatkan para pejuang kemerdekaan Hizbullah berada di dalam sebuah kompleks bawah tanah yang canggih, dengan tanda-tanda yang terlihat menandai fasilitas tersebut sebagai Imad 4, dan memperlihatkan ayat Al-Quran: "Siapkanlah untuk melawan mereka segala kekuatan (militer) yang kamu miliki."

Video tersebut juga memperlihatkan truk rudal bergerak dari dalam fasilitas menuju pintu ledakan, mempersiapkan peluncurannya.

Baca juga: Misteri Keterlibatan Korut dalam Pembangunan Terowongan Hizbullah di Lebanon, Berbahaya dari Hamas

Dalam video tersebut, Sekretaris Jenderal Hizbullah menggunakan kutipan dari pidato Sayyed Hassan Nasrallah, di mana ia menegaskan bahwa "perlawanan lebih kuat daripada sebelumnya sejak awal di wilayah tersebut."

Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 3 Juni 2019 saat tur dengan tentara Israel menunjukkan bagian dalam terowongan di sisi perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara.
Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 3 Juni 2019 saat tur dengan tentara Israel menunjukkan bagian dalam terowongan di sisi perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara. (SERAMBINEWS.COM/albawaba)

Video tersebut muncul tak lama setelah utusan khusus AS Amos Hochstein tiba di Beirut, memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mengamankan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan tawanan Israel, yang juga dapat mengakhiri situasi di perbatasan Lebanon-Palestina.

Bersamaan dengan itu, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi Doha akan melanjutkan pertemuan mereka pada hari Jumat, karena genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza hampir mencapai bulan ke-11.

Pembalasan Hizbullah atas Kematian Komandan Senior Fouad Shokor Terpisah dari Gencatan Senjata di Gaza

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menegaskan bahwa pembalasan terhadap pembunuhan Martir Fouad Shokor sedang direncanakan dan akan terwujud.

"Pembalasan Hizbullah terhadap pembunuhan Martir Fouad Shokor adalah tindakan yang terpisah dari agresi di Gaza dan perjanjian gencatan senjata," tegas Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem pada Kamis, seraya menambahkan bahwa Perlawanan Islam menolak gencatan senjata apa pun di garis depan utara jika serangan di Gaza terus berlanjut. 

Dalam pidato yang disampaikannya di upacara peringatan mendiang Sheikh Hassan Trad, Sheikh Qassem mengatakan ada tiga skenario untuk situasi saat ini. 

Skenario pertama, menurut Sheikh Qassem, melibatkan dimulainya kembali genosida di Gaza, yang berarti dimulainya kembali konfrontasi multi-front, "tidak peduli berapa pun harganya". 

Ia menekankan bahwa pendudukan Israel tidak dapat mencapai kemenangan dalam kasus ini, karena Perlawanan dan keputusan rakyat Palestina tidak akan memungkinkan Israel mencapai tujuannya, bahkan jika terus melakukan pembantaian. 

Skenario kedua memerlukan gencatan senjata, yang pada gilirannya akan mengarah pada penghentian operasi di garis depan dukungan.

Skenario ketiga melibatkan pembalasan Hizbullah terhadap agresi Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, di mana Martir Fouad Shokor dibunuh, serta tanggapan Iran terhadap agresi Israel terhadap Teheran, di mana kepala biro politik Hamas, Martir Ismail Haniyeh, dibunuh. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved