Jurnalisme Warga

Pak Kadis, Sering-seringlah Lihat Kami di Sini

Lelaki itu adalah Marthunis ST DEA, kepala Dinas Pendidikan Aceh yang baru, tempat ribuan guru dan anak-anak Aceh menggantungkan harapan untuk sebuah

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Nelliani MPd, guru SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar. 

Oleh; Nelliani MPd, guru SMA Negeri 3 Seulimeum, email: nellianimnur@gmail.com 

SELASA (16/7/2024) menjadi hari yang luar biasa bagi warga SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar. Apa pasal?Rupanya hari itu orang nomor satu di Dinas Pendidikan Aceh beserta rombongan berkunjung ke sekolah.

Rasanya sudah sangat lama bahkan tak ingat lagi kapan terakhir kali pejabat dinas pendidikan berkunjung ke situ.

Mendapat kabar Pak Kadis akan datang, serasa mimpi bagi guru dan siswa sekolah pedalaman tersebut. 

Berbagai persiapan dilakukan. Tuan rumah berbenah menyambut tamu penting. Pagi yang cerah ketika iring-iringan mobil membawa rombongan memasuki perkarangan sekolah. 

Dalam fortuner hitam turunlah lelaki tinggi tegap dengan senyum tak henti mengembang di wajahnya. 

Baca juga: Upacara Peringatan HUT Ke-79 RI di SMA Negeri 3 Seulimeum Berjalan Khidmat  

Dengan ramah dan santun, sosok tersebut menyapa guru-guru yang sudah menunggu sejak pagi. 

Lelaki itu adalah Marthunis ST DEA, kepala Dinas Pendidikan Aceh yang baru, tempat ribuan guru dan anak-anak Aceh menggantungkan harapan untuk sebuah pendidikan yang lebih baik. 

Kedatangan Pak Kadis dalam rangka melihat langsung pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Siswa SMAN 3 Seulimeum mengikuti pre tes literasi numerasi dasar (LINUM) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Aceh secara serentak untuk jenjang SMA & SMK se Aceh pada Senin (22/7/2024).
Siswa SMAN 3 Seulimeum mengikuti pre tes literasi numerasi dasar (LINUM) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Aceh secara serentak untuk jenjang SMA & SMK se Aceh pada Senin (22/7/2024). (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

Setelah bertegur sapa dengan guru-guru, ia langsung menuju pada sekelompok siswa yang sedang belajar di bawah pohon yang rindang. 

Anak-anak ini adalah peserta didik baru yang sedang belajar mengenai sekolah siaga bencana. 

Baca juga: SMAN 3 Seulimeum Gelar Presentasi Visi Guru Penggerak

Tanpa menunggu lama pak kadis langsung berbaur dengan para siswa. Hari itu ia ibarat seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya. 

Meskipun tamu, ia paham mengelola suasana sehingga siswa merasa nyaman dan berani berinteraksi. 

Bertanya apa cita-cita mereka di masa depan, berbagi kiat sukses, memotivasi dan mengapresiasi semangat belajar mereka.

“Ingin menjadi apa di masa depan?” tanyanya. 

Baca juga: SMAN 3 Seulimeum Gelar Webinar Susun Kegiatan dan Modul P5

Ada yang bercita-cita menjadi guru, tentara, ustazah, mekanik, dokter bahkan ada yang ingin menjadi presiden. 

Satu per satu mereka mengungkapkan impiannya tanpa sungkan di depan pejabat dinas yang hadir hari itu.  

Marthunis bangga melihat semangat belajar peserta didik baru yang menurutnya perlu dijaga. 

Meskipun SMAN 3 Seulimeum adalah satu sekolah yang terletak jauh dari ibu kota provinsi Aceh, namun tidak menyurutkan semangat siswanya belajar. 

Baca juga: Siswa SMAN 3 Seulimeum Ikuti Pretest Literasi Numerasi SMA dan SMK Se-Aceh

Menurutnya tempat bukan menjadi penghalang, semangat harus ditumbuhkan karena kesuksesan adalah milik mereka yang mau berjuang walau dalam keterbatasan. 

Pak kadis membagi kiat agar setiap yang dicitakan menjadi kenyataan. 

Ia menyebutkan ada tiga syarat yang harus dilakukan jika ingin sukses di masa depan yaitu pikirkan, rencanakan dan jalankan secara konsisten.

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 mengadakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental pada remaja di SMAN 3 Seulimeum, Rabu (18/7/2024).
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 mengadakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental pada remaja di SMAN 3 Seulimeum, Rabu (18/7/2024). (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

“Teruslah bercita-cita. Pikirkan apa yang diimpikan, lalu rencanakan dan wujudkan dengan konsisten,” katanya. 

Baca juga: Mahasiswa USK Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja di SMAN 3 Seulimeum

Lebih lanjut, ia berpesan agar siswa memanfaatkan waktu selama tiga tahun di sekolah dengan mempersiapkan diri baik secara akademik, keterampilan, maupun fisik.

“Manfaatkan waktu tiga tahun di sini untuk mempersiapkan diri. Jika fisik kuat, berenang bisa, lari keliling lapangan cepat, tes TPA lewat, itulah namanya kesiapan. Ketika kesiapan bertemu kesempatan, Insya Allah kita akan sukses,” ujarnya.

“Kesempatan itu akan ada, beasiswa itu kesempatan, tes tentara kesempatan, UTBK kesempatan, SNBP kesempatan. Jika kita siap, bertemu dengan kesempatan, Insya Allah akan sukses menjadi pemimpin-pemimpin Aceh masa depan,” tambahnya.

Selain melihat kegiatan MPLS, Pak Kadis menyempatkan diri beraudiensi dengan guru dan tenaga kependidikan. 

SMA Negeri 3 Seulimeum mengadakan presentasi pemaparan visi guru penggerak di ruang Tata Usaha setempat, Kamis (8/8/2024). 
SMA Negeri 3 Seulimeum mengadakan presentasi pemaparan visi guru penggerak di ruang Tata Usaha setempat, Kamis (8/8/2024).  (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS)

Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh mereka yang menunggu momen langka ini. 

“Kapan lagi bisa berdialog langsung dengan orang paling penting di dinas pendidikan,” ungkap seorang guru. 

Bu Yeti, salah seorang guru menceritakan tantangan yang kerap dihadapi pendidik dan siswa. 

“Kami di sini terkendala jaringan internet pak, listrik juga sering padam. Meskipun sekolah ini merupakan sekolah pedalaman, namun kami belajar menggunakan internet, sama seperti sekolah lain di perkotaan. Guru-guru di sini menggunakan infocus, laptop atau android dalam pembelajaran. Jika listrik mati, jaringan pun ikut padam maka proses belajar mengalami kendala. Tolong diperhatikan pak, mungkin ada solusi dari dinas yang bisa diupayakan untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar. Istilahnya walaupun kami sudah jauh, janganlah jauh dari segala hal,” ungkap Yeti yang disambut tawa peserta yang hadir. 

“Siswa yang bersekolah di sini rata-rata berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Sebagian dari mereka juga berdomisili di daerah yang jaraknya jauh. Anak-anak ini terkendala transportasi. Ingin numpang sama teman malu karena keseringan, mau bayar bensin tidak ada dana. Terkadang guru harus menjemput ke rumah. Sayangnya, karena tidak ada transportasi membuat kehadiran sangat minim. Mohon dukungan dari dinas Pak ya, mungkin dengan adanya bantuan bus sekolah bisa mengatasi masalah tersebut,” lanjut Yeti.

Selain itu guru berharap pemerintah daerah memperhatikan pendidik yang mengajar di pedalaman. 

Mengingat besarnya perjuangan mereka yang harus menempuh perjalanan jauh dengan risiko yang tidak ringan. 

Perhatian itu bisa berupa kesejahteraan atau reward apa pun untuk meningkatkan motivasi agar mereka tetap semangat mendidik anak negeri. 

Berbagai unek-unek telah disampikan. Pak Kadis pun telah mencatatnya. 

Ia berjanji menindaklanjuti. 

Hampir dua jam Pak Kadis dan rombongan berada di sana. 

Menurut cerita yang penulis dengar, kunjungan ini adalah yang paling lama. 

Biasanya beliau hanya sebentar jika berkunjung ke suatu tempat.

Berharap datang lagi

SMAN 3 Seulimeum adalah sebuah SMA negeri yang beralamat di jalan Krueng Raya-Lampanah, Aceh Besar. 

Sekolah ini termasuk sekolah pedalaman dengan jarak sekitar 50 Km dari kota Banda Aceh. 

Tidak ada kendaraan umum menuju ke sini. Semua yang bertugas di sini menggunakan kenderaan pribadi dengan waktu tempuh lebih kurang satu jam.

Sekolah ini merupakan satu potret sekolah pedalaman yang belum merasakan kualitas pendidikan yang merata. 

Sebagaimana sekolah lain di pedalaman Aceh, persoalan jaringan internet dan belum tersedianya layanan transportasi adalah tantangan yang membutuhkan solusi para pemangku kepentingan. 

Masyarakat di sini berharap adanya bantuan untuk kemudahan akses transportasi, karena siswa umumnya berasal dari keluarga kurang mampu dan berdomisili jauh dari sekolah. 

Selain itu, pemerintah perlu mengapresiasi daya juang guru-guru yang mengabdi di wilayah pedalaman dalam bentuk jaminan keamanan, remunerasi yang layak serta kesempatan peningkatan kualitas guru. 

Melihat Pak Kadis sosok yang humble dan responsif, tidak berlebihan kiranya jika berharap ia berkunjung lagi di waktu-waktu mendatang. 

Dengan hadirnya orang-orang penting yang berperan dalam kebijakan, harapannya bisa melihat dan merasakan langsung kondisi sebenarnya yang tentunya akan melahirkan kebijakan yang tepat sasaran. 

Saat mengantar Pak Kadis dan rombongan meninggalkan perkarangan sekolah, sayup-sayup penulis mendengar sebuah asa perubahan “Pak Kadis, sering-seringlah lihat kami di sini...”.(*)
 
 
 
 
 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved