Berita Aceh Singkil

Bentuk Komunitas Masyarakat Peduli Api, Perusahaan Kelapa Sawit di Aceh Singkil Raih Zero Karhutla

Sukses mempertahankan zero karhutla tersebut, salah satunya dengan penggunaan sistem antisipasi kebakaran lahan.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Perlengkapan pemadam kebakaran milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) di Kabupaten Aceh Singkil, Jumat (13/9/2024).   

Sukses mempertahankan zero karhutla tersebut, salah satunya dengan penggunaan sistem antisipasi kebakaran lahan.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Perusahaan kelapa sawit PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) sukses torehkan zero kebakaran lahan dan hutan (karhutla). 

Setidaknya hingga puncak musim kemarau di tahun 2024, berdasarkan tinjauan dan pemantauan dari BMKG yang jatuh pada Agustus lalu. 

Keberhasilan anak perusahan PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) merupakan pengulangan kesuksesan tahun-tahun sebelumnya.

Sukses mempertahankan zero karhutla tersebut, salah satunya dengan penggunaan sistem antisipasi kebakaran lahan.

Sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian Nomor 5 tahun 2018 terkait pengolahan lahan perkebunan tanpa membakar. 

Kemudian pembentukan komunitas masyarakat peduli api (MPA).

“Syukurnya PT PLB berhasil mempertahankan zero karhutla, seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini berkat kerja keras seluruh personel tim tanggap darurat, baik internal PT PLB dan eksternal dalam MPA," kata Riduan Manik, Community Development Area Manager Aceh, Jumat (13/9/2024).

Ia mengatakan, PT PLB telah membentuk dan membina masyarakat sekitar dengan membangun kelembagaan MPA, untuk membantu dan menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, khususnya terkait isu kebakaran lahan.  

Baca juga: Kapolres Nagan Raya Beri Penghargaan ke Personel Atas Keberhasilan Penanganan Karhutla

Catur Wibowo Assistant CSR dan Fire PT PLB menjelaskan sistem penanganan dan pencegahan ini merupakan program kolaborasi multipihak, gunanya  memaksimalkan upaya antisipasi karhutla. 

Program ini melibatkan para pemangku kepentingan seperti Kepolisian, TNI, Manggala Agni, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kami juga siapkan dan mengelola sarana dan prasarana terkait penanganan dan pencegahan. Kami lakukan cek secara berkala agar selalu berfungsi dengan baik,” tukasnya.

Catur menambahkan, wilayah operasional di Aceh merupakan wilayah dengan tingkat resiko kebakaran lahan yang cukup rendah, dikarenakan memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Namun seluruh tim tanggap darurat karhutla tetap menjalankan aturan dan prosedur, terkait antisipasi kebakaran lahan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved