Breaking News

Opini

Ketika Cuaca 'Protes' di Penghujung Perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Sebagian besar lokasi, termasuk lapangan outdoor dan parkir, terendam oleh banjir. Selain itu, talang air di Lapangan Tembak dalam ruangan bahkan hanc

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/IST
Atap venue olahraga Menembak PON XXI di Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda Mata Ie, Aceh Besar jebol pada Selasa (17/9/2024) 

Oleh: Puan Salsabila Abrar*)

PEKAN Olahraga Nasional (PON) ke-21 akan diadakan di Indonesia pada tahun 2024. PON XXI 2024 diadakan di dua tempat utama: Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, dari 8 hingga 20 September 2024. PON pertama kali diselenggarakan di Aceh, meskipun Sumatera Utara sudah pernah menjadi tuan rumah PON III pada tahun 1953.

PON XXI 2024 di Provinsi Aceh berlangsung dengan baik. Namun, cuaca buruk beberapa hari terakhir melanda Banda Aceh dan Aceh Besar, yang menyebabkan beberapa pertandingan cabang olahraga pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 ditunda sementara. Untuk menjaga keselamatan atlet, panitia, dan penonton yang hadir di PON XXI 2024, penundaan disebabkan oleh hujan dan angin kencang.

Pertandingan yang seharusnya diadakan di Lapangan Tembak Rindam di Mata Ie, Aceh Besar, untuk cabang olahraga menembak dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 ditunda hingga cuaca membaik. Sejak Selasa (17/09/2024) pagi, hujan lebat melanda wilayah tersebut, menyebabkan banjir.

Sebagian besar lokasi, termasuk lapangan outdoor dan parkir, terendam oleh banjir. Selain itu, talang air di Lapangan Tembak dalam ruangan bahkan hancur karena kapasitasnya untuk menampung air yang melebihi batas. Talang air hujan yang runtuh dirancang untuk menampung curah hujan di bawah 100 mm/jam. Namun, pada Selasa pagi, curah hujan ekstrem mencapai 156 mm/jam.

Baca juga: Aceh Raih Posisi Ketiga dalam Klasemen Medali Sepak Takraw PON XXI Aceh-Sumut 2024

Dapat dipastikan saat kejadian pertandingan di lapangan indoor 10 m telah selesai dilaksanakan sehingga tidak adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Untuk mengatasi banjir masuk kembali ke lokasi dilakukan pembuatan saluran-saluran baru guna mengalihkan air hujan tersebut ke embung yang ada di dua lokasi di daerah lapangan 300 m dan air soft gun, untuk memperlancar pengaliran air ke embung dikerahkan empat unit mesin pompa, serta dipasang pembatas dengan menggunakan pasir agar air tidak masuk kembali ke arena pertandingan. 

Berbagai upaya penanganan terus dilakukan oleh pihak panitia sehingga pertandingan yang tertunda dapat dilanjutkan kembali pada Rabu (18/09/2024). Telah selesai permasalahan pada Lapangan Tembak Rindam, Mata Ie, Aceh Besar.

Muncul musibah baru di arena lain, di Hall Basket Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh. Pertandingan basket 3x3 beregu putri antara Sumatera Utara vs Sulawesi Selatan harus terpaksa dihentikan sementara, disebabkan pecahnya jendela kaca Hall tertiup angin kencang pada Rabu (18/09/2024).

Adanya korban atas kejadian pecahnya jendela kaca tersebut, dua orang penonton mengalami luka ringan dan tiga penonton mengalami luka berat. Ketiga orang tersebut sudah dirujuk langsung ke Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.

Tidak hanya dua cabang tersebut saja yang terpaksa ditunda, namun beberapa cabang olahraga lainnya seperti cabang olahraga tenis, football, panjat tebing, panahan, paralayang, senam laut, dan layar dikarenakan cuaca hujan dan angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau semua pihak yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 untuk dapat waspada terhadap potensi peningkatan hujan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin kencang yang terjadi di wilayah Aceh setara 55,56 km/jam.

Hal tersebut disebabkan adanya labilitas lokal yang kuat sehingga terbentuknya proses konvektif pada skala lokal yang membentuk awan cumulonimbus yang disebabkan pergerakan angin kencang seperti yang terjadi saat ini. BMKG telah memberi peringatan terkait dengan perkiraan akan terjadinya potensi angin kencang pada 13 September sampai 19 September 2024.

Selain faktor cuaca regional, fenomena cuaca ekstrem tersebut juga merupakan dampak tidak langsung dari bibit siklon 98W yang keberadaanya terpantau di Laut Tiongkok Selatan dengan kecepatan angin 30 knot dan tekanan di pusat sistem 996 hPa.

Fenomena cuaca ekstrem tersebut masih berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan diiringi angin yang signifikan sampai dengan 21 September 2024 di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat. Hal tersebut turut dipengaruhi oleh adanya aktivitas gelombang Equatorial Rossby dan Kelvin di Sumatera bagian utara.

Namun, sangat disayangkan pandangan masyarakat Aceh terhadap bencana akibat cuaca ekstrem ini disebabkan oleh penyelenggaraan PON XXI 2024. Hal ini dapat dibuktikan di beberapa komentar sosial media oleh masyarakat di postingan terkait kejadian hujan yang disertai angin kencang di wilayah Aceh.

Hal ini bukan fenomena baru, dikarenakan kebudayaan dengan bencana alam sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa besar oleh tindakan manusia yang dianggap mengganggu keseimbangan alam atau melanggar norma-norma adat.

Di Aceh, yang memiliki tradisi dan keyakinan religius yang kuat, sebagian masyarakat meyakini adanya hubungan spiritual antara penyelenggaraan PON XXI 2024 dan cuaca ekstrem yang terjadi baru-baru ini. Aceh dikenal sebagai wilayah yang sangat religius, dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam secara ketat. Dalam kepercayaan masyarakat Aceh, keseimbangan antara alam dan manusia adalah hal yang sangat dihormati.

Pandangan ini muncul karena masyarakat Aceh memegang teguh keyakinan bahwa tindakan manusia yang dianggap berlebihan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual setempat dapat mempengaruhi alam. Dalam hal ini, penyelenggaraan PON XXI mungkin dipandang oleh sebagian masyarakat Aceh sebagai acara besar yang dianggap "tidak selaras" dengan suasana spiritual daerah Aceh.

Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir pun dianggap sebagai bentuk protes alam atau peringatan dari Tuhan, yang mengingatkan masyarakat Aceh untuk kembali menjaga keseimbangan tersebut.

Keyakinan ini berakar pada pandangan religius bahwa alam bukan hanya sekadar lingkungan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual, di mana harmoni antara manusia dan alam harus dipertahankan. Jika keseimbangan ini terganggu, misalnya melalui tindakan yang dianggap tidak pantas, alam dapat merespons dengan bencana.

Selain itu, media sosial sering menjadi platform untuk memperkuat pandangan-pandangan semacam ini, di mana masyarakat dapat dengan cepat berbagi pandangan mereka tentang kejadian-kejadian alam yang terjadi bersamaan dengan acara besar seperti PON XXI 2024.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa cuaca ekstrem secara ilmiah dapat dijelaskan melalui fenomena meteorologis dan perubahan iklim seperti yang telah dijelaskan oleh pihak BMKG. Tetap saja bagi sebagian masyarakat  Aceh, interpretasi spiritual tetap memegang peran penting dalam memahami fenomena alam.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara menunjukkan interaksi kompleks antara elemen alam dan budaya masyarakat selain kompetisi olahraga. Cuaca ekstrem yang terjadi selama peristiwa tersebut menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan penanganan bencana serta pemahaman mendalam tentang dampak perubahan iklim. Meskipun penjelasan ilmiah tentang cuaca memberikan wawasan yang objektif, keyakinan spiritual orang Aceh menunjukkan hubungan erat antara manusia dan alam.

Dalam menghadapi masalah ini, kolaborasi antara pengetahuan ilmiah dan kearifan lokal dapat menciptakan solusi yang lebih menyeluruh, menjunjung tinggi kearifan lokal dan pengetahuan ilmiah. Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga untuk mengadakan acara serupa di masa mendatang dan mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.

*) Penulis Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved