Lapas Perempuan Sigli dan Dispersip Teken Perjanjian Silang Layanan, Dorong Minat Baca Warga Binaan

Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan warga binaan dapat lebih produktif dan berwawasan luas selama menjalani masa pidana.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Sigli menjalin kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie, Selasa (24/09/2024). 

Kerja sama ini berupa perjanjian silang layanan yang bertujuan untuk meningkatkan akses warga binaan terhadap bahan bacaan dan informasi. 

Kepala Lapas Perempuan Sigli, Endang Margiati mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan dan informasi bagi warga binaan. 

Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan warga binaan dapat lebih produktif dan berwawasan luas selama menjalani masa pidana.

“Kami berharap melalui program ini, warga binaan dapat mengembangkan minat baca, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka,” ujar Kalapas.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie, Turno Junaidi SKM MKM menyambut baik kerja sama ini. 

“Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat untuk meminjam buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan diri. 

Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi warga binaan,” ucapnya.

Proses penandatanganan Naskah Perjanjian Silang Layanan antara Lapas Perempuan Sigli dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie berlangsung di ruang Kalapas Perempuan Sigli. 

Kerja sama kedua belah pihak ini akan membuka akses bagi warga binaan terhadap berbagai koleksi buku, e-book, dan sumber belajar lainnya yang disediakan oleh Dinas Perpustakaan.

Dalam waktu yang sama, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie juga melakukan penukaran 76 Koleksi Buku Bacaan di Perpustakaan Lapas Perempuan Sigli dan menghadirkan Perpustakaan Keliling. 

Hal tersebut tentunya disambut dengan antusias oleh para warga binaan yang selama ini terbatas aksesnya terhadap bahan bacaan. 

Para warga binaan tampak antusias memilih buku-buku yang dipajang di dalam mobil perpustakaan keliling.